Pemprov Ingin Penerima Bansos di Jabar Berkurang

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyambut baik kerjasama Polri dan Kementerian Sosial (Kemensos) dalam rangka pengamanan Bantuan Sosial (Bansos).

Pemprov Ingin Penerima Bansos di Jabar Berkurang
Ridwan Kamil menyambut baik kerjasama Polri dan Kementerian Sosial (Kemensos) soal Bansos
INILAH, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyambut baik kerjasama Polri dan Kementerian Sosial (Kemensos) dalam rangka pengamanan Bantuan Sosial (Bansos).
 
Ridwan Kamil menghadiri video conference penandatanganan nota kesepahaman antara Polri dengan Kemensos di Markas Polda Jawa Barat, Jumat (11/1). Dia hadir bersama Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
 
Ridwan Kamil menuturkan dengan adanya kerjasama ini diharapkan mampu mengawal penyaluran Bansos secara tepat kepada masyarakat. 
 
Dengan adanya pengawasan langsung dari kepolisian ini guna menangkal adanya praktek penyelewengan yang membuat dana Bansos melenceng dari sasaran.
 
"Jadi saya akan menterjemahkan ini bersama Pak Kapolda, memastikan bantuan sosial ini sampai tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, melalui pengawalan kepolisian. Tim ini rajin-rajin bertanya kepada masyarakat di daerah dan ulama, agar mendapat restu," kata Ridwan Kamil di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Jumat (11/1).
 
Emil, panggilannya, berharap agar petugas yang terjun ke lapangan juga bisa sekaligus memberi pehaman kepada masyarakat. 
 
Khususnya untuk penerima Bansos agar jangan hanya mengandalkan bantuan saja, tetapi harus lebih kreatif membangun ekonomi mandiri.
 
"Kedua tolong berikan dakwah agar penerima ini tidak tangan di bawah agar jadi tangan di atas. Tahun depan jumlah penerima berkurang, kalau berkurang berarti berhasil," ujarnya.
 
Emil berpendapat selama ini kelemahan Bansos terletak dalam pengelolaan penyalurannya saja. Sehingga dia melihat kerjasama dengan pihak kepolisian ini menjadi terobosan baru untuk menciptakan pengawasan yang lebih ketat.
 
"Manajemen penyampaian ini tidak sederhana, seringkali kita dapat laporan kan, salah sasaran, atau tidak sesuai jumlah dan lain-lain. Tidak ada salahnya birokrasi ini dibantu oleh kepolisian untuk memastikan hal hal yang tadi tidak terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya‎," jelasnya.
 
Lebih lanjut Emil menilai keberadaan Bansos berperan cukup besar dalam mengatasi sejumlah masalah ekonomi sosial di masyarakat. Sehingga, dengan jumlah bantuan hingga Rp. 50 triliun ini patut mendapatkan pengawalan agar bisa tepat sasaran.
 
"Negara punya konsep menolong orang tidak mampu saya kira sudah luar biasa, dari mulai pangan, dari mulai tunai, rumahnya dari mulai wirausaha dan lain lain, konsepnya saya kira sudah lengkap. Kedua nilai bantuannya juga luar biasa di atas 50 triliun, masalah utama manajemen penyampaian," pungkasnya.


Editor : inilahkoran