Pengurus Banteng Ciomas Dicoret dari Caleg, Ini Penjelasan Bayu Syahjohan

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor mencoret nama Sekretaris PAC PDI Perjuangan Ciomas bernama  Muslimin, lalu diganti oleh kader baru dari organisasi sayap partai yaitu Bamusi.

Pengurus Banteng Ciomas Dicoret dari Caleg, Ini Penjelasan Bayu Syahjohan
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor Raden Bayu Syahjohan

INILAHKORAN, Bogor-Pencalonan legislatif PDI Perjuangan untuk DPRD Kabupaten Bogor daerah pemilihan (Dapil) III diprotes, protes tersebut dilayangkan ke DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor.

Hal itu karena, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor mencoret nama Sekretaris PAC PDI Perjuangan Ciomas bernama  Muslimin, lalu diganti oleh kader baru dari organisasi sayap partai yaitu Bamusi.

"Saya, sebagai masyarakat pemerhati PDI Perjuangan Kabupaten Bogor memprotes Ketua maupun Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor. Karena mencoret nama Muslimin dari Pencalegan lalu diganti dengan figur lainnya," ucap Yessi kepada wartawan, Rabu, 3 Mei 2023.

Baca Juga : Tirta Pakuan Segera Bangun TPT di Lokasi Longsor Intake Cikerteg

Pria yang dulunya korban peristiwa 27 Juli 1996 ini menuturkan harusnya sesuai aturan, Ketua dan Sekretaris PAC PDI Perjuangan harusnya diutamakan ketimbang figur yang baru saja memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).

"Mungkin Ketua dan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor belum memahami pengkaderan, jangan orang baru simpatasisan, lalu punya KTA, langsung dicalonkan. Selain Sekretaris PAC PDI Perjuangan Ciomas, Muslimin juga pengampuh partai dan pada Pileg 2019 lalu, raihan suaranya juga bagus, diatas 3.000 suara hingga baiknya ia dimasukkan kembali dari Caleg Dapil III DPRD Kabupaten Bogor agar kader Banteng di Ciomas tetap solid" tutur Yessi.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor Raden Bayu Syahjohan menjelaskan bahwa jajarannya, sebelum menentukan sementar nama-nama Caleg, sudah melakukan penilaian.

Baca Juga : Polresta Bogor Ungkap Prostitusi Online, Dua Mucikari Diringkus Usai Jual Gadis Dibawah Umur

"Kami sudah melakukannpenilaian dengan berbagai kriteria, ternyata Muslimin jarang mengikuti rapat partai, tidak melakukan konsolidasi dan pembentukan 5 orang anak ranting, tidak ikut rapat di PAC Ciomas, tidak mengikuti program kerja partai dan lainnya termasuk kurang antusiasnya dia dalam Pencalegan serta ada kader lain yang kami anggap berpotensi meraup banyak suara pada Pileg 2024 mendatang," jelas Raden Bayu Syahjohan. 

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti