Pilpres dan Rush Money Buat Penjualan Properti di Bogor Lesu

Masa pemilihan presiden (Pilpres) dan maraknya isu rush money membuat penjualan rumah maupun properti di Bogor lesu. Bahkan, situasi itu mengakibatkan nihilnya penjualan.

Pilpres dan Rush Money Buat Penjualan Properti di Bogor Lesu
Foto: Reza Zurifwan

INILAH, Bogor - Masa pemilihan presiden (Pilpres) dan maraknya isu rush money membuat penjualan rumah maupun properti di Bogor lesu. Bahkan, situasi itu mengakibatkan nihilnya penjualan.

Hal itu diutarakan pemilik PT Raden Real Estate Lestary Nurcholis Fadhillah. Menurutnya, situasi politik yang tidak menentu seperti pada masa Pilpres hingga rush money membuat konsumen menahan diri untuk membeli rumah.

"Masa Pilpres dan isu rush money memang membuat konsumen menahan diri untuk membeli rumah (investasi), kami harap setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sengketa Pilpres nanti tidak ada lagi kerusuhan hingga geliat ekonomi kembali normal seperti semula," ucap Fadhil kepada wartawan, Senin (10/6/2019).

Dia menerangkan, untuk menghindari tidak ada pengurangan tenaga kerja, tim marketing-nya harus bekerja keras untuk menjual unit rumah di Perumahan Raden Cibinong.

"Tim marketing kami termasuk saya harus kerja lembur untuk mencapai kesepakatan dengan konsumen untuk membeli unit rumah kami di Cibinong, itu pun jumlahnya bisa dihitung dengan satu tangan hingga situasi keuangan kami bisa stabil," terangnya.

Hal yang sama juga dikeluhkan General Manajer Sales dan Marketing Olympic City Zakki Afifi. Dia mengakui, masa Pilpres hingga saat ini membuat jajarannya kesulitan menjual unit rumahnya.

"Penjualan rumah atau properti baik rumah subsidi maupun harga di atas  Rp500 jutaan sangat terpengaruh dengan kondisi politik saat ini, tidak hanya menurun tapi juga tidak ada penjualan atau closing," kata Zakky.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani