Post Summit W20, Indonesia Berharap Presidensi India Lanjutkan Isu Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender

Post Summit W20 berlangsung sebagai pertemuan terakhir di Indonesia. Perhelatan itu pun sekaligus menandai berakhirnya tongkat kepemimpinan W20 Indonesia pada tahun ini. 

Post Summit W20, Indonesia Berharap Presidensi India Lanjutkan Isu Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender
Post Summit W20 berlangsung sebagai pertemuan terakhir di Indonesia. Perhelatan itu pun sekaligus menandai berakhirnya tongkat kepemimpinan W20 Indonesia pada tahun ini. (istimewa)

INILAHKORAN, Nusa Dua - Post Summit W20 berlangsung sebagai pertemuan terakhir di Indonesia. Perhelatan itu pun sekaligus menandai berakhirnya tongkat kepemimpinan W20 Indonesia pada tahun ini. 

India akan memimpin G20 di tahun 2023 juga akan memimpin W20 di sepanjang tahun depan. Dalam sambutannya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menyampaikan bahkan melalui Post Summit W20 Presidensi Indonesia juga berharap empat isu utama terkait pemberdayaan perempuan yang telah ditetapkan selama presidensi Indonesia, dapat dilanjutkan pada W20 Presidensi India di tahun depan. 

Isu-isu tersebut meliputi:
1. Menolak diskriminasi dan mendorong kesetaraan gender. 
2. UMKM yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan. 
3. Respon kesehatan yang mengutamakan kesetaraan gender. 
4. Perempuan pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas.

Baca Juga : Api Mengganas di Waru, Gedung Walet Tiga Tingkat Ludes Terbakar

Bintang Puspayoga menambahkan, pada isu pertama dan kedua hal yang ditekankan adalah bagaimana mempromosikan kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus kebijakan diskriminasi. 

Selain itu, dijabarkan pula bagaimana mencapai inklusi ekonomi melalui dukungan terhadap UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Dibahas pula pentingnya merangkul interseksionalitas untuk mempercepat kemajuan pemberdayaan perempuan.
 
Sementara itu, pada isu ketiga dan keempat, W20 Indonesia lebih menekankan kepada respon kesehatan kaum marginal perempuan, khususnya mereka yang berada di daerah pedesaan dan penyadang disabilitas. 

Pada isu ini digambarkan bagaimana tantangan global terkait pandemi Covid-19 berdampak secara tidak proporsional terhadap perempuan. Pandemi sangat berdampak terhadap kesehatan ibu, keluarga, bahkan terhadap pelayanan bagi perempuan korban kekerasan berbasis gender. Lebih jauh, W20 ingin menyoroti respon terhadap kesehatan khususnya yang berkeadilan gender. 
 
Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, menyampaikan untuk benar-benar mencapai kesetaraan gender, W20 perlu menekankan pentingnya akuntabilitas. Untuk itu, fokus G20 terhadap kesetaraan gender perlu untuk terus dipantau dan dievaluasi secara berkala.  W20 Indonesia pun secara konsisten terus menyerukan kepada pemimpin G20 untuk mengeluarkan deklarasi yang berfokus terhadap pentingnya kesetaraan gender.
 
Uli juga menyampaikan, pada pertemuan terakhir W20 ini, Indonesia juga memastikan terlaksananya empat agenda utama, yaitu:
1. Mendelegasikan peran W20 kepada masyarakat luas agar dapat berkontribusi pada lingkungan sekitarnya. 
2. Memastikan Komunike W20 disampaikan dengan baik kepada pemimpin G20. 
3. Mensosialisasikan rekomendasi W20 kepada pemimpin G20, sherpa, organisasi wanita, akademisi, pemangku kepentingan, dan publik sebagai fokus utama pada pemberdayaan perempuan. 
4. Pelaporan dan proses serah terima dari komite W20 Indonesia kepada delegasi W20 India. 

Baca Juga : Banyak Manfaat, Program UPPO Kementan Solusi Ketergantungan Pupuk Kimia

"W20 menjadi working group dan engagement group pertama dari G20 presidensi Indonesia yang telah menyelesaikan post summit dengan hasil yang baik. Pencapaian ini sekaligus menunjukkan W20 presidensi Indonesia sebagai working group maupun engagement group terbaik dan terlengkap dalam menghasilkan komunike dan menyelesaikan seluruh rangkaian pertemuan sejak dimulai pada Desember 2021 yang lalu", jelas Uli lebih jauh.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani