Produksi Garam Kabupaten Cirebon Menurun Hingga Ratusan Ribu Ton

INILAHKORAN, Cirebon - Sudah tiga tahun belakangan ini, Kabupaten Cirebon sebagai daerah produsen garam mengalami penurunan produksi yang sangat drastis. 

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, jika dikalkulasi penurunan produksi garam itu mencapai ratusan ribu ton dibandingkan musim kemarau empat tahun lalu.

Kepala Bidang Perikanan dan Tangkap DKPP Kabupaten Cirebon Moh Jamaludin mengatakan, produksi usaha garam rakyat yang ada selama 2019-2021 terus mengalami penurunan. Pada 2019, saat kemarau normal, mampu memproduksi 136.686,78 ton. 

Baca Juga : Rahmat Effendi Rajin Beli Aset Tanah dan Bangunan, Sumber Duitnya dari Mana?

Namun, sejak 2020 sampai sekarang, mengalami penurunan yang sangat signifikan. Dia menyebutkan, pada 2020 produksi garam di Kabupaten Cirebon hanya 2.663,78 ton. 

Kemudian, pada 2021 kembali mengalami penurunan dan hanya menghasilkan 1.203,5 ton saja. Begitu juga pada tahun ini. Pada 2022, biasanya di Agustus ini tengah panen raya garam tetapi sekarang belum banyak yang panen.

"Penyebab penurunan produksi dari tahun ke tahun ini, pertama karena tahun 2020 hingga tahun 2021 sedang pandemi. Ini diperparah dengan kondisi alam yang tidak menentu. Nah tahun ini, menurut BMKG merupakan tahun  kemarau basah dan banjir rob gila-gilaan," kata Jamal, Kamis 25 Agustus 2022.

Baca Juga : KPK Uber Sumber uang Wali Kota Bekasi Nonaktif Rahmat Efendi

Di musim kemarau 2022 ini lanjutnya,  DKPP pun sudah sering turun ke lapangan. Tujuanya untuk mendata jumlah produksi garam rakyat di beberapa kecamatan. Namun masih dalam proses kombinasi berapa jumlah produksi garam di tahun ini yang seharusnya sudah panen raya garam.