Refleksi 2022, Nasdem Optimistis Sambut Pemilu Serentak 2024

Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menggelar refleksi akhir tahun 2022 di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (29/12/2022), mengukur kesiapan menyambut kontestasi pemilihan umum (Pemilu) serentak 2024 mendatang. 

Refleksi 2022, Nasdem Optimistis Sambut Pemilu Serentak 2024
Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menggelar refleksi akhir tahun 2022 di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (29/12/2022), mengukur kesiapan menyambut kontestasi pemilihan umum (Pemilu) serentak 2024 mendatang. /Yuliantono
INILAHKORAN, Bandung - Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menggelar refleksi akhir tahun 2022 di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (29/12/2022), mengukur kesiapan menyambut kontestasi pemilihan umum (Pemilu) serentak 2024 mendatang. 
Ketua DPW Nasdem Saan Mustopa mengatakan, refleksi ini dalam rangka mengevaluasi kinerja politik Nasdem, serta menyiapkan proyeksi di 2023 sebagai upaya menjadikan Jawa Barat sebagai lumbung suara di Pemilu 2024. Optimisme ini tidak lepas dari hasil survey yang menunjukkan adanya peningkatan elektabilitas partai hingga Desember 2022.
Dimana dari hasil survey yang dilakukan Indikator Politik Indonesia terhadap 1.200 responden, menunjukkan ada peningkatan signifikan pada elektabilitas, baik untuk Partai Nasdem maupun Anies Baswedan di Jawa Barat.
"Hari ini DPW membuat refleksi akhir tahun dalam rangka untuk mengevaluasi terkait kerja politik Partai Nasdem, khususnya di Jawa Barat. Sudah sejauh mana dan kedua dalam rangka untuk proyeksi tahun depan, semacam resolusi. Kerja politik ada dua muara, satu untuk Pemilu legislatif tentang posisi partai sudah sejauh mana. Kedua dalam konteks untuk Pilpres, karena Nasdem sudah mendeklarasikan calon presiden, yaitu Pak Anies. Kita ingin tahu, dengan deklarasi, sosialisasi, Pak Anies sudah sejauh mana," ujarnya.
"Kita ingin lihat tren itu. Kita juga punya data sebelum Desember ini, Oktober 2021 kita juga ukur refleksi Agustus juga punya data untuk mengukur. Dalam kerangka untuk terus meningkatkan kerja. Supaya tidak subjektif, bias. Maka kita menggunakan lembaga survey independen. Indikator politik untuk mengukur semua aspek. Partai dan presiden. Dari semua ukuran itu dari Oktober 2021, Agustus 2022 dan Desember 2022, baik calon presiden Pak Anies maupun partai. Itu mengalami tren yang cukup signifikan. Misal Pak Anies, di 2021 elektabilitasnya baru 20 persen kurang. Sekarang sudah hampir 40 persen. Ada tren yang tajam kenaikannya. Sama dengan partai, Oktober 2021 Nasdem 2,1 persen. Sekarang 5,5 persen, jadi ada tren yang luar biasa. Dasar inilah yang dijadikan nanti resolusi Partai Nasdem," imbuhnya.
Menyikapi catatan tersebut, pihaknya menargetkan Nasdem dapat memiliki perwakilan di DPR RI dari masing-masing daerah pemilihan (Dapil) yang berjumlah total 11 di seluruh Jawa Barat. Serta menggenjot suara Anies agar menjadi dominan di tatar Pasundan.
"Pertama untuk Pak Anies, kita ingin jadikan Jabar ini jadi lumbung suara Pak Anies untuk mengompensasi kalau ada kekalahan signifikan di provinsi lain. Kedua karena Pak Surya (Paloh) terlalu menekan bahwa Nasdem di Jawa Barat tidak boleh ada Dapil yang kosong dari 11 Dapil. Maka dengan capaian tadi, dilihat dari hasil survey mudah-mudahan nanti di 2024 tidak ada satupun Dapil RI di Jabar yang kosong. Ini kegiatan hari ini dalam rangka refleksi itu," ucapnya.
Disinggung terkait efek Anies terhadap popularitas partai, Saan tidak menampik bila mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memberi pengaruh besar khususnya di Jawa Barat. Sehingga pihaknya kian optimistis menjadikan Anies sebagai calon presiden di kontestasi Pemilu 2024.
"Efek Anies ada. Dibuat eksperimen (survey), kalau Nasdem mengusung Anies seperti apa. Kalau tidak mengusung Anies ,karena misal koalisinya belum ada seperti apa. Jadi ada efek Anies, signifikan tapi kalaupun kita tidak jadi mengusung Anies eksperimennya. Toh elektabilitas Nasdem tidak terpengaruh. Istilahnya kalau tidak usung pun, Nasdem di Jabar ini tidak turun. Tapi kalau kita kita usung, trennya naik. Artinya antara apa yang dilakukan Nasdem dengan kehadiran Pak Anies, Nasdem punya basis kinerja di Jawa Barat yang terpotret dari survey jauh lebih baik. Jadi tetap ada efek positif, apapun yang terjadi dengan Pak Anies. Kita optimistis Pak Anies bisa maju sebagai calon presiden di 2024 yang akan datang," akunya.
Sementara mengenai masih adanya celah kelemahan Nasdem di daerah pedesaan, dia menyatakan pihaknya akan berupaya seoptimal mungkin dalam menggenjot perolehan suara di Pemilu kelak.
"Komposisi sudah ada. Nasdem di perkotaan sudah ada kenaikan signifikan. Daerah pedesaan yang kurang nanti kita akan maksimalkan," tandasnya. (Yuliantono)***


Editor : JakaPermana