Ridwan Kamil Bidik Populasi Kendaraan Listrik di Jabar Capai 10 Persen

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendukung PT Wika Industri Manufaktur (Wima) untuk mengembangkan industri motor listrik. Apalagi, Pemprov Jabar dalam peraturannya akan mewajibkan penggunaan kendaraan listrik.

Ridwan Kamil Bidik Populasi Kendaraan Listrik di Jabar Capai 10 Persen
Foto: Reza Zurifwan

INILAH, Klapanunggal - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendukung PT Wika Industri Manufaktur (Wima) untuk mengembangkan industri motor listrik. Apalagi, Pemprov Jabar dalam peraturannya akan mewajibkan penggunaan kendaraan listrik.

Dia menargetkan, jumlah konsumen motor dan mobil listrik di Jabar mencapai 10 persen dari total populasi kendaraan.

"Di masa yang akan datang, 20 hingga 30 tahun ke depan, penggunaan energi harus energi yang terbarukan. Salah satu implementasinya ialah motor listrik," ujar Ridwan Kamil kepada wartawan di lokasi pabrik motor listrik merk Gesits di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Selasa (27/4/2021).

Baca Juga : Biar Aman, Kabupaten Bogor Tambah Titik Penyekat Arus Mudik

Pria yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, walaupun akan ada aturan penggunaan kendaraan wajib menggunakan motor atau mobil listrik, namun konsumen tetaplah raja.

"Market motor dan mobil listrik di Jabar sangatlah besar. Namun produsen motor dan mobil listrik harus mengedepankan kualitas, performa motor dan purnajual yang bagus, memperbaiki kekurangan hingga tidak ada komplain dari konsumennya. Saya menargetkan penggunaan kendaraan listrik dalam 10 tahun ke depan bisa mencapai 10 persen," jelasnya.

Emil menuturkan, selain target pencinta motor bebek atau matik PT Wima ke depan harus menyasar ke pecinta motor adventure, motor touring, motor classic, dan lainnya.

Baca Juga : Ini yang Bikin Ade Yasen Kaget Saat Melayat ke Rumah Duka Irfan Suri

"Kita jangan malu berguru ke BMW yang memproduksi motor teknologi terbarukan namun gayanya tetap klasik. Selera manusia yang berbeda-beda harus digoda PT Wima ke depannya. Dalam penentuan target pasar ini pabrikan sebelumnya juga harus berdasarkan riset," tutur Kang Emil.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani