Ridwan Kamil Dorong Satu Aplikasi Buat Semua Urusan

 Gubernur Ridwan Kamil mendorong dibangunnya satu aplikasi digital yang mencakup segala urusan, dimulai dari akar rumput hingga pemerintah pusat untuk memberikan pelayanan maksimal.

Ridwan Kamil Dorong Satu Aplikasi Buat Semua Urusan
 Gubernur Ridwan Kamil mendorong dibangunnya satu aplikasi digital yang mencakup segala urusan, dimulai dari akar rumput hingga pemerintah pusat untuk memberikan pelayanan maksimal./INILAH-Yuliantono

INILAHKORAN, Bandung  Gubernur Ridwan Kamil mendorong dibangunnya satu aplikasi digital yang mencakup segala urusan, dimulai dari akar rumput hingga pemerintah pusat untuk memberikan pelayanan maksimal.

Kepada sejumlah kepala daerah  pada sela-sela acara penyerahan penghargaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award 2022 di Aula Barat Gedung Sate, Selasa (23/8/2022), dia menjelaskan ada tiga ciri sebuah negara maju, yakni ekonomi infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan reformasi birokrasi.

Seiring dengan kemajuan teknologi, reformasi birokrasi pun menurutnya harus mengikuti zaman dalam memberikan pelayanan. Pemanfaatan teknologi digital sudah seharusnya dimaksimalkan dan cukup dalam satu aplikasi yang terintegrasi untuk banyak kebutuhan. Selain efisiensi biaya, juga memberikan kemudahan kepada semua pihak untuk mengakses.

Baca Juga : KPK Sambangi Kantor Disdik Jabar, Begini Tujuannya

“ASN adalah sepertiga mesin suatu negara. Ciri negara maju ada tiga, ekonomi infrastruktur, SDM dan reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi ini tidak berubah fungsinya yaitu melayani, tetapi di masa sekarang harus bergerak bagaimana adanya peningkatan dalam pelayanan. Saat ini saya melihat, birokrasi kita masih dibelah. Pusat, provinsi, kota dan kabupaten punya aplikasi masing-masing. Menurut saya cukup satu saja, kayak rumah. Rumahnya satu tapi kamarnya banyak. Harusnya negara bisa memutuskan ambil yang terbaik dan dijadikan satu rumah, aplikasi untuk semua urusan. Ini keren, ada tantangan besar dalam menyatudatakan semua persoalan di negara ini,” ujarnya.

“Selain bisa berhemat, kita juga bisa kolaborasi. Ini tantangan, mudah-mudahan masih ada semangat bersama BKN untuk merumuskan, memetakan masalah. Kemudian kita sepakati buat transformasi, untuk membuat satu aplikasi. Contoh kalau tidak salah Slovenia, mereka semua urusan hampir 100 persen digital, di kita kebalik,” sambungnya.

Sementara Kepala Kantor Regional III BKN Bandung Tauchid Jatmiko mengatakan peningkatan pelayanan berbasis aplikasi tengah menjadi fokus utama pihaknya. Merit sistem dan satu data ASN kata dia, tengah digenjot akan birokrasi pelayanan manajemen. Berbagai aplikasi sudah diterbitkan guna memenuhi kebutuhan pelayanan. Hanya saja diakuinya masih butuh waktu, dalam membangun satu aplikasi yang terintegrasi dengan semua daerah.

Baca Juga : Tidak Hanya Lucu, Kabayan Milenial The Series Tampilkan Orang Sunda Cerdas

“Kami berkomitmen bersama BKD, BKPSDM untuk melaksanakan full online sistem kepegawaian. Mohon dukungan juga, maih ada 12 daerah dari 37 yang belum tandatangan elektronik. Kita harap di 2022 ini selesai, sehingga pelayanan online bisa dilaksanakan dengan lancar. Satu data ASN juga jadi concern kami dan masih jadi obsesi yang belum terwujud dalam peningkatan layanan kinerja ASN. Mudah-mudahan di 2023 bisa diteruskan dan terintegrasi konektivitasnya ke BKD, BKPP, BKPSDM dengan Disdukcapil,” harapnya. (Yuliantono)***


Editor : JakaPermana