Satu Rintisan Unicorn Bakal Ramaikan Pasar Modal Indonesia

Dalam waktu dekat, salah satu unicorn startup segera melakukan initial public offering (IPO). Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Jabar Reza Sadat Shahmeini mengharapkan, unicorn yang mencatatkan sahamnya di BEI itu dapat meningkatkan iklim investasi di pasar modal Indonesia.

Satu Rintisan Unicorn Bakal Ramaikan Pasar Modal Indonesia
Foto: Antara

INILAH, Bandung - Dalam waktu dekat, salah satu unicorn startup segera melakukan initial public offering (IPO). Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Jabar Reza Sadat Shahmeini mengharapkan, unicorn yang mencatatkan sahamnya di BEI itu dapat meningkatkan iklim investasi di pasar modal Indonesia.

“Kabar akan adanya satu unicorn yang IPO itu pastinya akan mendorong minat investasi dari investor lokal dan asing,” kata Reza, Kamis (29/7/2021).

Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat berbagai industri harus menerapkan berbagai macam strategi untuk bertahan, tidak terkecuali untuk perusahaan rintisan atau startup company. Bagi startup company, inovasi menjadi suatu hal penting bagi mereka tidak hanya untuk bertahan, namun juga untuk kepentingan ekspansi bisnis ke depan. 

Baca Juga : Triwulan II 2021, Laba bank bjb Tumbuh 14,4 Persen

Untuk mendukung hal tersebut, perusahaan startup melakukan penggalangan dana salah satunya melalui pasar modal yaitu dengan melakukan IPO. Penggalangan dana yang dilakukan oleh startup ini akan membentuk valuasi atau nilai dari perusahaan tersebut. Terdapat enam level valuasi startup dari yang terendah sampai tertinggi yakni cockroach, pony, centaur, unicorn, decacorn, dan hectacorn. 

Istilah yang paling umum kita dengar saat ini yakni unicorn dimana pada tingkata nitu startup memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar. Kabarnya, salah satu startup yang berencana melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI adalah startup yang kini valuasinya mencapai stage unicorn

“Perusahaan itu memiliki daya tarik tersendiri karena pemanfaatan teknologinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis digital,” tambahnya. 

Baca Juga : BNI Ajak 10 UMKM Berbagi Kiat Bisnis hingga Ekspor

Dia menuturkan, perusahaan startup dengan valuasi unicorn ini juga memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan perusahaan pada umumnya seperti tingkat pertumbuhannya yang sangat tinggi dan jumlah tahapan pendanaan yang dilakukan sebelum IPO cukup banyak, sehingga perlu cara tersendiri untuk melakukan valuasi atas saham tersebut. Tujuannya, agar para investor bisa memilih saham unicorn dengan tepat, memiliki prospek yang baik dan bisa memberikan nilai tambah di masa mendatang. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani