Tak Semua Nafsu dan Syahwat itu Berujung Dosa

WALAU memang nafsu adalah suatu yang pasti ada pada diri manusia. Kalau tidak ada nafsu makan, nafsu minum, nafsu pada wanita, tentu ia akan sulit mempertahankan hidup dan sulit untuk menikah dan menyukai lawan jenisnya. Ibnu Taimiyah dalam Majmuah Al-Fatawa (10: 635) menyatakan,

Tak Semua Nafsu dan Syahwat itu Berujung Dosa

WALAU memang nafsu adalah suatu yang pasti ada pada diri manusia. Kalau tidak ada nafsu makan, nafsu minum, nafsu pada wanita, tentu ia akan sulit mempertahankan hidup dan sulit untuk menikah dan menyukai lawan jenisnya. Ibnu Taimiyah dalam Majmuah Al-Fatawa (10: 635) menyatakan,

"Adanya nafsu dan syahwat itu sendiri tidaklah berakibat seseorang dihukum. Seseorang baru dikatakan terkena hukuman ketika ia menuruti nafsunya sehingga yang ia harus lakukan adalah melarang nafsunya (untuk melanggar larangan Allah). Melarang nafsu yang akan salah itulah yang masuk ibadah dan amal shalih."

Coba perhatikan hadits berikut.

Baca Juga : Cara Terbaik Mengobati Penyakit LGBT (2)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian." (HR. Muslim, no. 6925).

Lihatlah bukan karena kita punya mata, telinga, lisan, tangan, kaki hingga hati yang membuat kita dihukum. Namun karena menuruti keinginan jelek dari anggota tubuh tersebut. Perlu dipahami dahulu, dikarenakan mengikuti hawa nafsu itulah yang dapat mengarahkan kita pada kerusakan. Nafsu jelek bisa mengantarkan pada kesyirikan. Nafsu jelek bisa mengantarkan pada malas beribadah karena lebih senang untuk tidur dibanding bangun untuk shalat shubuh. Nafsu jelek juga bisa mengantarkan pada maksiat dan amalan yang tidak ada tuntunan.

Oleh karenanya kita mesti mengendalikan hawa nafsu dan tidak mengikutinya terus. Bagaimana caranya? Coba ketahui sebab-sebabnya dan itulah yang diperbaiki. (mozaik.inilah.com)

Baca Juga : Orientasi Seksual Homoseks Harus Dihargai?


Editor : Bsafaat