Tujuh Titik Kolam Retensi Akan Kembali Dibangun

Kolam retensi Cieunteung belum memberi dampak signifikan mengatasi masalah banjir di Kabupaten Bandung. Sedikitnya tujuh titik kolam retensi akan kembali dibangun untuk mengentaskan masalah ini.

Tujuh Titik Kolam Retensi Akan Kembali Dibangun
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS Citarum) Bob Arthur Lombogia

INILAH, Bandung-Kolam retensi Cieunteung belum memberi dampak signifikan mengatasi masalah banjir di Kabupaten Bandung. Sedikitnya tujuh titik kolam retensi akan kembali dibangun untuk mengentaskan masalah ini.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS Citarum) Bob Arthur Lombogia menuturkan kolam retensi ini akan ditempatkan di lokasi yang berpotensi terjadi banjir. Yaitu di daerah Dayeuh Kolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung.

"Kolam retensi akan ditempatkan di daerah Dayeuh Kolot dan Baleendah, yang berpotensi (banjir). Secara topografi dipilih itu di mana saja yang dapat kita buat kolam," ujar Bob di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (3/12/2018).

Dia sampaikan, pihak Japan International Cooporation Agency (JICA) pun sudah melakukan feasibility studi, untuk melihat potensi  kolam retensi. Yang pasti, lanjut Bob, kolam retensi ini akan dibangun di kawasan yang elevasinya berada di bawah.

"Supaya kalau di bawah kita gali sedikit, airnya bisa masuk kesitu. Daerah yang terendam pun, supaya kolam retensi ini daerah terendah, supaya jika ada luapan dia akan ke yang terendah," katanya.

Bob menyampaikan, ada tujuh titik yang disiapkan untuk membuat kolam retensi ini. Hanya saja, harus melakukan pembebasan lahan lebih dulu. Adapun lokasi prioritas, yaitu daerah paling dekat dengan genangan banjir.

"Kalau mau nentukan, daerah paling dekat ke genangan banjir, kalau terdekat genangan akan cepat sampai," katanya.

Lebih lanjut, dia mengklaim, untuk proyek kolam retensi Cieunteug saat ini memang baru tuntas 97 persen. Hanya saja, mesin pompa belum dioperasikan sehingga belum bisa mengentaskan air secara maksimal.

"Jadi kita belum masukan ke bobot. Kalau dihitung dengan itu sudah 97 persen. Kita hitung sebagai bobot kalau dia (pompa) sudah beroperasi," pungkasnya.


Editor : inilahkoran