Tukang Ojek Penunjuk Arah Jalan Alternatif Kawasan Puncak Bisa Kantongi Rp500 Ribu Per Hari

alam sehari, seperti yang diutarakan Yusuf salah satu tukang ojek . Ia bisa mengantongi lebih dari Rp 500 ribu dari jasanya yang umumnya digunakan oleh para wisatawan.

Tukang Ojek Penunjuk Arah Jalan Alternatif Kawasan Puncak Bisa Kantongi Rp500 Ribu Per Hari
Salah seorang tukang ojek di Kawasan Gadog Puncak tengah mengarahkan pengendara ke jalur alternatif. Dalam sehari mereka bisa meraup untung hingga Rp500 ribu sebagai penunjuk arah. Foto by Reza Zurifwan

INILAHKORAN, Puncak-Kemacetan lalu lintas di Kawasan Puncak membawa berkah bagi para tukang ojek penunjuk arah jalan alternatif, mereka mendapatkan pundi-pundi dari para pengendara mobil yang menghindari antrean di Gadog, Megamendung.

Dalam sehari, seperti yang diutarakan Yusuf salah satu tukang ojek . Ia bisa mengantongi lebih dari Rp 500 ribu dari jasanya yang umumnya digunakan oleh para wisatawan.

Para tukang ojek penunjuk arah jalan alternatif, itu beroperasi di dekat Simpang Pasar Ciawi, lalu dengan kendaraan roda dua atau motornya memandu wisatawan ke arah tujuan.

Baca Juga : Polres Bogor Terapkan One Way di Kawasan Puncak

"Kalau ada wisatawan yang ingin dipandu hingga Pasir Muncang, Megamendung itu biayanya Rp 100 ribu, namun kalau ada yang nawar Rp 50 ribu tetap saya ambil. Sehari bisa lima kali atau lebih saya mengojek, namun itu tergantung tingkat kemacetan," kata Yusuf kepada wartawan, Senin, 24 April 2023.

Yusuf menuturkan selain ke Pasir Muncang atau Jembatan Selarong, ia juga siap apabila wisatawan ingin dipandu ke Cipayung Megamendung atau Cimory 2 dan 3 atau ke Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua atau Hotel Seruni.

"Kalau ke Cipayung Megamendung atau Cimory 2 dan 3 atau ke TSI atau ke Hotel Seruni, Desa Cibeureum, Cisarua. Saya kasih tarif Rp 200 ribu," tuturnya.

Baca Juga : Artis Okan Kornelius Semangati Jajaran Polres Bogor Dalam Pelaksanaan Operasi Ketupat 2023

Ia menjelaskan  masing-masing tujuan diatas menggunakan jalur alternatif utara dan jalur alternatif selatan.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti