174 Orang Dilantik Menjadi Pengurus DKM, Ini Kata Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik sebanyak 174 orang dalam kepengurusan DKM Masjid Raya Al-Jabbar, dengan melibatkan ASN lingkungan Pemprov dan para ulama.

174 Orang Dilantik Menjadi Pengurus DKM, Ini Kata Ridwan Kamil
INILAHKORAN, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik sebanyak 174 orang dalam kepengurusan DKM Masjid Raya Al-Jabbar, dengan melibatkan ASN lingkungan Pemprov dan para ulama.
Emil mengatakan, DKM yang sekarang hanya selama setahun mengikuti masa kerja kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat saat ini. Dia berharap, pasca pelantikan ini dapat memakmurkan Masjid Raya Al-Jabbar seperti yang diharapkan.
"Sesuai jadwal, soft launching (Masjid Raya Al-Jabbar) di Desember, (untuk) melihat dinamika, evaluasi dan sekarang Insya Allah sudah dilantik 174 pengurus DKM. Lengkap dari pemerintahan, ulama, aktivis masjid. Ketua DKM-nya, (menyesuaikan) jabatan gubernur," ujarnya usai pelantikan di Masjid Raya Al-Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Senin 20 Maret 2023.
Mengenai program kerja DKM dia melanjutkan, akan melalui mekanisme rapat kerja dalam merumuskan kegiatan selama setahun. Mengikuti masa kerja definitif Gubernur Jawa Barat yang akan berakhir pada September 2023 kelak dan hingga penetapan gubernur yang baru di November 2024 kelak.
"Programnya akan dirapatkan, merumuskan setahun biar makmur seperti apa. Makanya DKM ini hanya berlangsung satu tahun, agar afdal menyesuaikan jabatan ex officio. Nanti setelah terpilih gubernur baru, maka kepengurusan DKM lima tahun sesuai jabatan gubernur," ucapnya.
Terkait banyaknya keterlibatan ASN dari lingkungan Pemprov, Emil menjelaskan bahwa Masjid Raya Al-Jabbar adalah cerminan masyarakat Jawa Barat. Sehingga orang-orang yang mumpuni harus terlibat, supaya memberikan dampak positif.
"Masjid ini adalah wajah kita semua. Wajah peradaban kita, yang muncul harus sifatnya membanggakan, menginspirasi. Oleh karena itu diputuskan DKM dikombinasikan antara umaroh dan ulama. Dua pihak inilah yang dirujuk masyarakat dalam keputusan-keputusan," terangnya. (Yuliantono)


Editor : JakaPermana