Amankan Dua Ekor Sanca Kembang, Damkar KBB Ungkap Risiko yang Diterima Petugasnya 

Dua ekor ular sanca kembang diamankan petugas pemadam kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB),

Amankan Dua Ekor Sanca Kembang, Damkar KBB Ungkap Risiko yang Diterima Petugasnya 
Dua ekor ular sanca kembang diamankan petugas pemadam kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB),/INILAH-Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Dua ekor ular sanca kembang diamankan petugas pemadam kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), 
Ular sanca kembang dengan masing-masing memiliki panjang sekitar 2,5 meter dan 3 meter tersebut sebelumnya ditangkap dari permukiman warga dan lingkungan SPBU.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan KBB, Meidi menyebutkan, ular sanca kembang yang panjangnya 2,5 meter di tangkap bersembunyi di dapur rumah warga di daerah Sariwangi, Parongpong. 
Sementara ular sanca kembang yang berukuran 3 meter diamankan di belakang SPBU Jalan Raya Gadobangkong.
"Kedua ular itu kami amankan karena khawatir menyerang warga, dan kini sudah kami simpan di kantor Damkar," katanya kepada wartawan.
Ia menyebut, dua tangkapan ular itu hanya sebagian kecil dari upaya yang telah dilakukan para personelnya selain memadamkan api. Pasalnya, petugas Damkar saat ini dituntut tidak hanya bertugas saat terjadi kebakaran, tapi juga mengatasi persoalan lainnya, seperti penanganan longsor, menangkap binatang buas, melepas cincin yang terjebak di jari, menangkap burung lepas, dan masih banyak lagi. 
"Personel kami juga pernah dapat laporan burung peliaraan lepas, yakni nuri bayan dan burung hantu piaraan," sebutnya.
Ia mengaku, untuk menangkap kedua burung itu diperlukan teknis khusus, sehingga berhasil ditangkap. 
"Selain menangkap burung lepas, sepanjang tahun ini petugas damkar KBB berhasil menangkap 20 ekor ular, lebih dari 50 sarang tawon, kuskus, biawak kecil, dan iguana," ujarnya.
Ia mengaku, proses penangkapan binatang itu risikonya cukup tinggi, sehingga sempat ada anggotanya pernah ada yang digigit dan mengalami luka. 
Sedangkan, tambah dia, untuk penanganan lainnya, seperti melepaskan cincin di jari, evakuasi kucing kecebur sumur, dan warga yang terperosok ke sungai. 
"Sekarang ini kami harus siap menghadapi berbagai laporan dari masyarakat. Untuk hewan ular sanca kembang kita pelihara sebagai latihan para personel," pungkasnya. *** (agus satia negara).


Editor : JakaPermana