Tunggu Kedatangan Empat Armada Baru, Begini Skema Penggunaan Damkar KBB

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapat alokasi anggaran untuk pengadaan armada damkar untuk menggantikan armada lama sebesar Rp 6,3 miliar.

Tunggu Kedatangan Empat Armada Baru, Begini Skema Penggunaan Damkar KBB
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapat alokasi anggaran untuk pengadaan armada damkar untuk menggantikan armada lama sebesar Rp 6,3 miliar./Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapat alokasi anggaran untuk pengadaan armada damkar untuk menggantikan armada lama sebesar Rp 6,3 miliar.
Dari besaran anggaran tersebut, bakal ada empat unit armada, antara lain mobil komando/rescue, satu mobil water supplai, dan dua mobil fire truck. 
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan, KBB, Meidi mengatakan, jika unit armada itu sudah datang maka satu unit fire truck akan ditempatkan untuk mengcover wilayah Kecamatan Gununghalu dan Rongga. 
"Satu fire truck, mobil komando, dan mobil water supplai ditempatkan di Mako Damkar Kota Baru," katanya kepada wartawan.
Sementara, jelas dia, kalau untuk mobil rescue yang lama akan ditempatkan di Poswil Damkar Lembang.
"Nantinya juga setiap hari kerja akan ditempatkan mobil rescue dan fire truck di kantor Pemda KBB. Setelah selesai jam kerja, kedua armada itu ditarik lagi ke Mako Damkar Kota Baru," jelasnya.
Ia beralasan, kantor Pemda KBB di Ngamprah merupakan salah satu objek vital yang rawan terhadap kejadian kebakaran. Sehingga harus diantisipasi sejak awal dengan menyiapkan armada fire truck di kawasan kompleks kantor pemda. 
"Selama ini karena keterbatasan armada, pola seperti itu belum bisa diterapkan," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, saat ini pihaknya hanya memiliki enam unit armada damkar. 
"Semua tersebar di Pos Lembang, Cililin, Cikalongwetan, dan Mako Damkar KBB di Kota Baru Parahyangan," tuturnya.
Ia menyebut, tiga kendaraan di antaranya sudah tidak layak jalan sehingga jarang dipakai. Kalaupun turun ke jalan digunakan saat kondisi darurat dan fungsinya sebagai pemback up.
"Makanya kehadiran armada baru sudah sangat urgen, meskipun kalau bicara ideal tentunya belum, karena mestinya di setiap kecamatan ada satu unit truk damkar," pungkasnya.*** (agus satia negara).***


Editor : JakaPermana