Dakwah Ditolak, Nabi Tidak Beranjak (Refleksi Wisata Religi ke Thaif)

Tigabelas tahun, nabi Muhammad Saw berdakwah di kalangan masyarakat jahiliyah Makah, hanya mendapatkan 13 orang pengikut. Demikian pula pengembangan dakwah ke sekitar Makah, antara lain ke  Thaif, bukan saja penduduk Thaif  menolak terhadap seruan dakwahnya, melainkan beliau perlakuan sangat  kasar oleh  objek dakwahnya.

Dakwah Ditolak, Nabi Tidak Beranjak  (Refleksi Wisata Religi ke Thaif)
Dr.H. Tata Sukayat, M.Ag.

Tigabelas tahun, nabi Muhammad Saw berdakwah di kalangan masyarakat jahiliyah Makah, hanya mendapatkan 13 orang pengikut. Demikian pula pengembangan dakwah ke sekitar Makah, antara lain ke  Thaif, bukan saja penduduk Thaif  menolak terhadap seruan dakwahnya, melainkan beliau perlakuan sangat  kasar oleh  objek dakwahnya.

 

Menghindari berbagai penganiayaan itu, Nabi bersembunyi dan bersandar di sebuah batu sampai  sikut beliau berbekas (berlobang) di sebuah batu. Dan situs itu kini dinamakan masjid Qu di Thaif. Fenomena ini merupakan mukjizat bersifat hisiyah,  menunjukan kekuatan fisik beliau yang sangat mampu untuk  melawan penganiayaan secara fisik, jika  nabi Muhammad mau membalas penganiyaan orang-orang Tahif. Apalagi Malaikat Jibril menawarkan "jasa", jika diizinkan oleh beliau, akan memporakporandakan Thaif.

 

Tapi baginda nabi dalam rangka dakwah Islamiyah, tidak mau melawan kekerasan dengan kekerasan, melainkan dengan kelembutan hati. Bahkan beliau berdoa:

 

اللهم اهدى قومى فانهم لا يعلمون

Halaman :


Editor : tantan