Belgia Dikalahkan Maroko di Piala Dunia 2022, Kerusuhan Pecah di Brussel

Perisitiwa kerusuhan meledak di Brussel usai Belgia kalah secara mengejutkan 0-2 dari Maroko dalam pertandingan lanjutan Piala Dunia 2022 pada Minggu 27 November 2022 malam.

Belgia Dikalahkan Maroko di Piala Dunia 2022, Kerusuhan Pecah di Brussel
Belgia halah 0-2 saat menghadapi Maroko dalam pertemuan Grup F Piala Dunia 2022 laga kedua mereka pada hari Minggu. Kesal dengan hasil tersebut, para suporter Belgia turun ke jalan ibukota Belgia, Brussel, kerusuhan pun pecah untuk menunjukkan kekesalan mereka. (tangkapan layar)

INILAHKORAN, Bandung - Perisitiwa kerusuhan meledak di Brussel usai Belgia kalah secara mengejutkan 0-2 dari Maroko dalam pertandingan lanjutan Piala Dunia 2022 pada Minggu 27 November 2022 malam.

Tim terbaik kedua di dunia (sesuai peringkat FIFA) Belgia, menghadapi tim terbaik ke-22 di planet ini, Maroko, dalam pertemuan Grup F Piala Dunia 2022 laga kedua mereka pada hari Minggu.

Pasukan Roberto Martinez Belgia gagal mendominasi jalannya pertandingan dan akhirnya kalah 0-2, berkat gol menakjubkan pemain Maroko Abdelhamid Sabiri dan Zakaria Aboukhlal yang menjadi pahlawan di Piala Dunia 2022.

Baca Juga : Ngaku Nonton Semua Pertandingan, Penyerang Inggris Jack Grealish Waspadai Kiprah Brasil di Piala Dunia 2022

Kesal dengan hasil tersebut, para suporter Belgia turun ke jalan ibukota Belgia, Brussel, kerusuhan pun pecah untuk menunjukkan kekesalan mereka. 

Rekaman menunjukkan penggemar menyalakan api di tengah jalan Brussel dan bahkan merusak mobil. Menurut informasi, sebuah mobil merah benar-benar hancur sebelum dibalik oleh massa yang marah.

Seorang jurnalis dilaporkan terluka selama kerusuhan, dengan kembang api melukai wajahnya.

Baca Juga : Portugal Kandaskan Uruguay, Gol Bruno Fernandes Picu Perdebatan

Polisi dilaporkan harus mengerahkan tembakan air dan gas air mata dalam upaya untuk mengendalikan massa. Pihak polisi setempat menangkap sekitar 12 orang di Brussel sementara delapan lainnya ditahan setelah menyebabkan keributan di Antwerp.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani