Bencana Alam Terbanyak se-Indonesia, Anggaran BPBD Kok Terkecil? 

Di tingkat provinsi maupun nasional, Kabupaten Bogor menjadi wilayah terbanyak mengenai kejadian bencana alam. Namun, anehnya anggaran untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) relatif minim.

Bencana Alam Terbanyak se-Indonesia, Anggaran BPBD Kok Terkecil? 
Foto: Reza Zurifwan

INILAH, Bogor - Di tingkat provinsi maupun nasional, Kabupaten Bogor menjadi wilayah terbanyak mengenai kejadian bencana alam. Namun, anehnya anggaran untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) relatif minim.

Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Ridwan Muhibi meminta pihak eksekutif bisa meningkatkan anggaran.

"Saya menginginkan dan meminta Bupati, Wakil Bupati dan TAPD Kabupaten Bogor meningkatkan anggaran untuk mitigasi, pembangunan sumber daya manusia dan penangganan bencana alam di BPBD pada 2022 mendatang. Kami dari Komisi IV DPRD tak mau jika sebagai daerah terbanyak kejadian bencana alamnya tetapi anggaran untuk BPBD yang terkecil dari total 36 SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)," pinta Ridwan kepada wartawan, Minggu, (21/3).

Baca Juga : PPPKMI Beri Edukasi Kader Dasa Wisma soal Vaksinasi Covid-19

Dia menerangkan, secara kelembagaan pihaknya terus mendorong agar anggaran BPBD menjadi prioritas dan bukannya malah menjadi minorotas.

"Bagaimana kita mau mencegah bencana alam atau mau cepat dalam penanggulangan bencana alam, jika anggaran BPBD tidak menjadi prioritas Pemkab Bogor," terangnya.

Ridwan menuturkan pihaknya sudah menyarakankan kepada BPBD, agar kedepan lebih memanfaatkan teknologi, teruatama  dalam upaya mitigasi bencana alam.

Baca Juga : Jokowi Inginkan Layanan Vaksinasi Drive Thru Diperluas 

"Kami tak hanya mendorong percepatan waktu evakuasi korban bencana alam, tetapi yang lebih penting itu mendeteksi dini atau mitigasi bencana alam seperti tanah longsor, gempa, banjir, kekeringan, pergeseran tanah dan lainnya. Pemanfataan teknologi penting karena jumlah personil BPBD belum sebanding dengan luasnya wilayah berikut potensi bencana alamnya," tutur Ridwan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani