Berdampak Positif untuk Bogor, Rudy Susmanto Minta Samisade Dilanjutkan

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto meminta program bantuan keuangan insfrastruktur desa atau Satu Miliar Satu Desa (Samisade) tetap dilanjutkan pada program pembangunan 2024. 

Berdampak Positif  untuk Bogor, Rudy Susmanto Minta Samisade Dilanjutkan
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto meminta program bantuan keuangan insfrastruktur desa atau Satu Miliar Satu Desa (Samisade) tetap dilanjutkan pada program pembangunan 2024. /Reza Zurifwan
INILAHKORAN, Bogor - Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto meminta program bantuan keuangan insfrastruktur desa atau Satu Miliar Satu Desa (Samisade) tetap dilanjutkan pada program pembangunan 2024. 
Rudy Susmanyo mengatakan program bantuan keuangan infratruktur desa tersebut  cukup baik untuk akselerasi dan pemerataan pembangunan.
"Secara pribadi maupun kelembagaan saya meminta agar program bantuan keuangan infrastruktur desa tetap dilanjutkan, dan harus dianggarkan dalam APBD 2024," kata Rudy Susmanto kepada wartawan, Senin (30/01/23).
Wakil Sekjend DPP Partai Gerindra ini menambahkan, pihaknya sangat mendukung program tersebut. Buktinya, pada APBD 2023 yang saat ini sedang berjalan, program Samisade mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 407 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 395 miliar, dan jauh lebih besar dari awal program ini diluncurkan pada 2021 dengan alokasi anggaran Rp 372 miliar.
Rudy menganggap program tersebut cukup baik dalam mengakselerasi pembangunan di desa, sehingga Badan Anggaran (Banggar) DPRD menyetujui program Samisade kembali dianggarkan.
"Program ini sangat penting untuk memberikan rasa keadilan pada masyarakat dengan menggunakan fungsi distribusi APBD untuk pemerataan pembangunan. Karena pembangunan di wilayah kita akhirnya menggunakan sistem bottom up dari bawah ke atas. Jadi yang dibutuhkan masyarakat melalui masing-masing desa diakomodir dalam anggaran samisade," ungkap Rudy.
Program samisade, jelasnya, juga bisa menggerakkan perekonomian lokal. Dengan melibatkan banyak tenaga kerja setempat, perputaran uang tersebut pada akhirnya memberi tetesan bagi banyak warga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
"Dengan infrastruktur yang memadai warga desa bisa lebih produktif dalam memanfaatkan berbagai potensi daerahnya, lebih kreatif, inovatif  serta mandiri," jelas alumni IPDN ini.
Program Sami Sade tersebut juga bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran terbuka, kemudian meminimalkan masyarajat yang menjadi pekerja migran di luar Kabupaten Bogor, serta mengurangi minat masyarakat bermigrasi ke kota-kota besar lainnya.
"Dengan memanfaatkan potensi desa itu, maka kesejahteraan warga desa akan lebih cepat tercapai," tambanya.
Rudy pun berharap, tidak ada lagi pihak yang ingin menghilangkan program tersebut dalam rencana pembangunan. Lebih baik, lanjut dia, perhatian untuk bagaimana meningkatkan kualitas pelaksanaan program yang harus ditingkatkan.
Meskipun demikian, iabmengingatkan agar pemerintah desa segera menyelesaikan penggunaan dan pelaporan Samisade 2022, agar dapat menggunakan Samisade 2023.
"Semakin cepat anggaran diserap, maka pekerjaan di lapangan akan semakin cepat pula dapat dinikmati oleh masyarakat," harapnya (Reza Zurifwan)***


Editor : JakaPermana