BKKBN Sinkronisasi Program Litbang 2023

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Kedeputian Bidang Pelatihan dan Pengembangan (Litbang) menggelar koordinasi sinkronisasi Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan 2023.

BKKBN Sinkronisasi Program Litbang 2023
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Kedeputian Bidang Pelatihan dan Pengembangan (Litbang) menggelar koordinasi sinkronisasi Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan 2023. (Foto Istimewa)

INILAHKORAN,Bandung- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Kedeputian Bidang Pelatihan dan Pengembangan (Litbang) menggelar koordinasi sinkronisasi Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan 2023. 

Koordinasi dan sinkronisasi dilakukan agar program-program yang digulirkan dalam lebih sinkron sekaligus upaya agar koordinasi antara BKKBN Pusat dan Provinsi dapat berjalan dengan lebih optimal.

Kepala BKKBN Republik Indonesia, Dr.(H.C.)dr. Hasto Wardoyo, Sp.Og(K) mengungkapkan, koordinasi dan sinkronisasi Litbang sebagai komponen yang bertanggungjawab dalam meningkatkan kompetensi SDM Aparatur dan Tenaga Program Bangga Kencana merupakan upaya dalam mensukseskan berbagai program yang ada.

Baca Juga : Dua Pengacara Suap Hakim Agung di MA Divonis 8 dan 5 Tahun

"Peningkatan SDM aparatur di semua sektor menjadi keniscayaan dalam menyukseskan program yang ada baik percepatan penurunan Stunting, Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Bidan di Fasyankes, Pelatihan bagi Satgas Percepatan Penurunan Stunting dan Pelatihan Teknis bagi Tenaga Pengelola Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) pada 12 provinsi prioritas," ungkapnya.

"Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Bidan, Kader KB dan Kader PKK merupakan salah satu garda terdepan dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting yang bertemu dengan keluarga secara langsung. Oleh karena itu, pelatihan TPK sangat diperlukan agar TPK memiliki pemahaman dan kualitas yang sama, meskipun berada di lokasi yang berbeda," tambahnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si menambahkan, dari sekitar 200.000 TPK yang ada di Indonesia, 111.155 TPK berada di Jawa Barat. 

Karenanya sebagai bentuk dukungan dalam pelaksanaan Orientasi TPK, seluruh ASN di Perwakilan BKKBN Jawa Barat aktif berkontribusi untuk menjadi fasilitator dalam Orientasi TPK.***


Editor : Ghiok Riswoto