Disdik Jabar Terjunkan Tim, Pantau PPDB di 27 Kota/Kabupaten

Tim pemantau tersebut akan berkeliling ke sekolah-sekolah guna memastikan pelaksanaan PPDB yang tahap pertama di Jabar

Disdik Jabar Terjunkan Tim, Pantau PPDB di 27 Kota/Kabupaten
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat Wahyu Mijaya

INILAHKORAN, Bandung – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat Wahyu Mijaya mengatakan, pihaknya akan menerjunkan tim dalam memantau pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di 27 kota/kabupaten.

Tim pemantau tersebut kata Wahyu Mijaya, akan berkeliling ke sekolah-sekolah guna memastikan pelaksanaan PPDB yang tahap pertama telah dimulai sejak Selasa lalu dan berakhir 10 Juni mendatang, dapat berjalan lancar sesuai harapan. Termasuk dalam mengantisipasi kemungkinan kecurangan yang terjadi dalam PPDB tahun ini.

"Kami juga ada tim yang keliling ke 27 kabupaten/kota untuk memantau (PPDB). Kemudian juga kalau ada informasi silakan disampaikan ke kami, sehingga kami bisa menindaklanjuti. Kita sama-sama, pada prinsipnya ingin semua dalam kebaikan. Kerjasama untuk kebaikan,” ujarnya baru-baru ini.

Baca Juga : Sifilis Mengancam Jabar, Pemprov Distribusikan Obat-obatan ke Puskesmas

Mengenai pendaftaran PPDB hari pertama, Wahyu mengatakan hampir 50 ribu siswa sudah mendaftar ke sekolah negeri yang terbagi pada SMA, SMK dan SLB. Sementara kuota yang disediakan sekitar 300 ribu lebih dan pada tahap pertama ini, hanya dibuka sebanyak 50 persen.

“47.500 sudah daftar. In Syaa Allah bertambah terus. Dari sisi sistem, secara keseluruhan berjalan lancar. Tidak ada kendala dalam melakukan pendaftaran. Pada tahap pertama ini, ada 50 persen kuota yang dibuka. 25 persen prestasi, dari rapor atau penghargaan lain seperti olahraga. Kemudian 25 persen afirmasi,” ucapnya.

Sedang tahap kedua yang dilaksanakan pada 26-30 Juni kata dia, akan dibuka untuk jalur zonasi. Pada tahap dua ini sambung Wahyu, proses pendaftaran dapat dilakukan di dua alur yakni melalui website PPDB dan aplikasi Sapawarga. Sehingga diharapkan dapat memberi banyak opsi bagi pendaftar, serta mengantisipasi terjadinya gangguan sistem akibat lonjakan trafik pendaftaran.

Baca Juga : Wujudkan Indonesia Emas 2045, Ini Strategi Bappeda Jabar...

“Zonasi kita lakukan di tahap dua. Itu 50 persen. Kecuali ada sekolah yang di tahap pertama tidak penuh (kuota masih tersisa), akan kita limpahkan ke tahap dua. Jadi di tahap kedua, bisa lebih dari 50 persen,” tuturnya.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti