Disparbud Catat 700 Ribu Pengunjung Sambangi Tempat Wisata KBB 

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat sebanyak 700 ribu orang masuk untuk berwisata ke Bandung Barat sepanjang libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Disparbud Catat 700 Ribu Pengunjung Sambangi Tempat Wisata KBB 
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat sebanyak 700 ribu orang masuk untuk berwisata ke Bandung Barat sepanjang libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah./Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat sebanyak 700 ribu orang masuk untuk berwisata ke Bandung Barat sepanjang libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Angka tersebut telah melebihi target yang dipatok Disparbud KBB yang menargetkan 325 ribu wisatawan sepanjang libur lebaran tahun ini.
Kepala Disparbud Bandung Barat, Akhmad Panji Hermawan mengatakan, melonjaknya angka kunjungan ke KBB ini dipicu karena waktu libur sangat panjang, yakni mulai 18-26 April 2023. 
Ditambah, sambung dia, libur akhir pekan dan tanggal merah Hari Buruh mulai 29 April-1 Mei 2023. Sehingga, membuat wisatawan punya waktu leluasa berlibur di Bandung Barat. 
"Estimasi awal kita sebanyak 325 ribu wisatawan. Tapi ternyata hasil rekapitulasi kemarin dan hasil peninjauan langsung angkanya melebihi target," kata Panji kepada wartawan, Selasa 2 Mei 2023.
"Kita prediksi lebih dari 700 ribu wisatawan," sambungnya.
Ia menilai, meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bandung Barat berdampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) KBB.
Selain itu, hal ini sekaligus menjadi momentum bangkitnya sektor wisata setelah babak belur dihantam Pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir.
"Selain hotel dan restoran dan juga tempat wisata berdampak terhadap PAD, hal itu juga mendongkrak pada perekonomian masyarakat," ujarnya.
Tak hanya itu, sebut dia, faktor lain lonjakan kunjungan disebabkan pencabutan PPPKM dan tuntasnya penanganan Pandemi Covid-19, sehingga daya tampung tempat wisata tidak lagi dibatasi. 
Kemudian, ada juga wahana baru yang dihadirkan oleh pemilik tempat wisata sehingga jadi daya tarik bagi pengunjung baru.
"Ada penambahan wahana-wahana baru sehingga jadi daya pikat tersendiri. Misalnya Minimania, Wahoo Water World di Kota Baru Parahyangan, Gokart di Floating Market, dan lainnya," bebernya.
Kendati begitu, ia menyebut, lonjakan angka kunjungan wisatawan mayoritas terjadi di kawasan Lembang. Sedangkan, di wilayah selatan Bandung Barat seperti Cipatat, Saguling, dan Gununghalu kenaikan belum signifikan seperti di wilayah Utara. 
"Kondisi tersebut dikarenakan daya dukung di destinasi, aksesibilitas, dan suguhan antraksi di wilayah selatan masih minim," sebutnya.
"Di selatan memang belum ada kenaikan kunjungan wisatawan. Faktornya ada tiga tapi yang utama soal aksesibilitas. Memang ada peningkatan kunjungan selama libur, tapi gak signifikan," tandasnya.*** (agus satia negara)


Editor : JakaPermana