DKPP Jabar Data Hewan Ternak Terdampak Gempa Cianjur

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat tengah melakukan pendataan jumlah hewan ternak yang turut terdampak gempa bumi Cianjur. Hewan ternak diperkirakan turut terdampak karena berbagai sebab.

DKPP Jabar Data Hewan Ternak Terdampak Gempa Cianjur
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat tengah melakukan pendataan jumlah hewan ternak yang turut terdampak gempa bumi Cianjur. Hewan ternak diperkirakan turut terdampak karena berbagai sebab./dokumen inilahkoran
INILAHKORAN, Bandung—Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat tengah melakukan pendataan jumlah hewan ternak yang turut terdampak gempa bumi Cianjur. Hewan ternak diperkirakan turut terdampak karena berbagai sebab.
Proses inventarisasi sendiri dilakukan di Posko DKPP Jabar yang dipusatkan di Kecamatan Warungkondang, Cianjur. 
Kepala DKPP Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan pihaknya tengah melakukan pendataan pada kelompok tani atau peternak yang terdampak gempa berkekuatan 5,6 M tersebut. Upaya tersebut dilakukan bersama Dinas Peternakan Cianjur dan DPP Perkumpulan Paramedik Veteriner Indonesia (Paveti).
“Masih kami lakukan inventarisasi, terus dikomunikasikan dengan dinas peternakan Cianjur terkait hewan ternak yang terdampak apakah mati tertimpa reruntuhan, kandangnya rusak, atau kesulitan air hingga pakan akibat gempa,” ujar Moh Arifin saat dihubungi Selasa (29/11/2022).
Menurut Arifin, Kabupaten Cianjur merupakan salah satu sentra sapi potong dan perah. Karena itu, dapat dipastikan sejumlah hewan ternak turut terdampak dari bencana gempa. 
 Yang dipastikan terdampak, terutama sejumlah desa yang disebut desa korporasi. 
“Desa-desa ini mengelola 1000 sapi potong program Kementerian Pertanian, ini baru berjalan akhir 2021 dan tersebar di beberapa kecamatan, ada 4-5 desa korporasi di lokasi terdampak di Kecamatan Cugenang,” tuturnya.
Dari laporan di lapangan, sejumlah peternak sapi potong dan perah mulai mengeluhkan kesulitan hijauan pakan ternak karena wilayahnya terkepung reruntuhan bangunan dan longsoran tanah.
Peternak tidak mengeluhkan pakan karena Kementerian Pertanian sudah menyediakan dan menyalurkan bantuan. “Stok konsentrat juga mereka punya stoknya, cuma hijauan pakan ternak agak susah,” ujarnya.
Sebagai solusi, pihak DKPP Jabar menyalurkan sejumlah stok pakan hijau ternak yang ada di UPTD DKPP Jabar di Desa Buni Asih, Warungkondang, Cianjur.
 “Kami penuhi dulu kebutuhan di UPTD, setelah itu bantuan pakan hijau ternak disalurkan pada para peternak sapi,” katanya.
Hasil invetarisir yang dilakukan kabupaten dan provinsi nantinya akan dilaporkan pada Kementerian Pertanian untuk selanjutnya diputuskan apakah akan ada bantuan atau tidak. 
“Sekarang yang ada baru bantuan untuk penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak, untuk gempa bumi Cianjur belum,” pungkasnya.
Posko Bencana DKPP Jabar sendiri saat ini mengampu 11 desa yang berada di Kecamatan Warungkondang. Berdasarkan perintah Gubernur Jabar Ridwan Kamil, DKPP Jabar akan menjadi “bapak asuh” 11 desa terkait kebutuhan logistik dan penanganan darurat pascagempa bumi Cianjur. (Riantonurdiansyah).***


Editor : JakaPermana