DKPP Sidak Pasar Tradisional, Antisipasi Peredaran Daging Oplosan

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor rutin menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk mewaspadai adanya pedagang nakal yang menjual daging oplosan ditengah terus meningkatnya kebutuhan daging. Langkah ini digelar DKPP Kota Bogor saat bulan Ramadan hingga menjelang Idul Fitri 2023.

DKPP Sidak Pasar Tradisional, Antisipasi Peredaran Daging Oplosan
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor rutin menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk mewaspadai adanya pedagang nakal yang menjual daging oplosan ditengah terus meningkatnya kebutuhan daging. Langkah ini digelar DKPP Kota Bogor saat bulan Ramadan hingga menjelang Idul Fitri 2023.

INILAHKORAN, Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor rutin menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk mewaspadai adanya pedagang nakal yang menjual daging oplosan ditengah terus meningkatnya kebutuhan daging. Langkah ini digelar DKPP Kota Bogor saat bulan Ramadan hingga menjelang Idul Fitri 2023.

Kepala DKPP Kota Bogor, Chusnul Rozaqi melalui, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DKPP Kota Bogor, drh Anizar mengungkapkan, sidak penjualan daging terus dilakukan petugas untuk menjamin keamanan daging yang dijual menjelang Lebaran 2023. Mendekati hari besar, permintaan daging selalu meningkat sehingga bisa memicu para pedagang nakal beraksi dengan menjual daging oplosan.

"Bahwa penjualan daging oplosan biasanya dilakukan di lokasi penjualan tidak resmi yang berada di sekitar lokasi pasar," tuturnya.

Baca Juga : Yayasan Misbahus Sunnah  Luncurkan Program Solusi Ummat  Melalui Platform jalanpulang.id

Anizar menerangkan, dalam kegiatan sidak tersebut, petugas mengambil sampel daging yang dijual di pasar untuk dilakukan pemeriksaan di lokasi.

"Kalau yang pemeriksaan di lokasi adalah pemeriksaan keaslian daging untuk membedakan daging sapi dengan celeng, jadi kalau ada yang dioplos akan terlihat," terangnya.

Anizar membeberkan, tak hanya di lokasi, tetapi tim juga melakukan pemeriksaan secara detail dengan cara memetik sampel di lokasi dan kemudian dibawa ke laboratorium. Dan pemeriksaan itu disambut baik para pedagang daging. Dengan pemeriksaan ini para pedagang bisa mengetahui status kesehatan daging yang dijualnya.

Baca Juga : Bima Ajak Masyarakat Pakai Angkutan Massal, Angkot Dijadikan Feeder

"Tapi alhamdulilah, dari sidak yang kami lakukan, kami menemukan semua daging yang dijual aman, tidak ada yang daging celeng," pungkasnya.


Editor : JakaPermana