Edukasi Warga Sekolah, SMPN 1 Padalarang Rutinkan Kegiatan Simulasi Mitigasi Bencana

Kepala SMPN 1 Padalarang Suhartono menyadari KBB merupakan daerah yang rentan terjadi bencana. Untuk itu, pihaknya menggelar simulasi mitigasi bencana khususnya gempa bumi.

Edukasi Warga Sekolah, SMPN 1 Padalarang Rutinkan Kegiatan Simulasi Mitigasi Bencana
SMPN 1 Padalarang menilai risiko kejadian gempa itu bisa ditekan dengan menggelar simulasi mitigasi bencana sebagai edukasi warga sekolah. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Kepala SMPN 1 Padalarang Suhartono menyadari KBB merupakan daerah yang rentan terjadi bencana. Untuk itu, pihaknya menggelar simulasi mitigasi bencana khususnya gempa bumi.

Dia menyebutkan, SMPN 1 Padalarang menilai risiko kejadian gempa itu bisa ditekan dengan menggelar simulasi mitigasi bencana sebagai edukasi warga sekolah.

Di SMPN 1 Padalarang, kegiatan simulasi mitigasi bencana tersebut diinisiasi tim Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bidang Aman Bencana dan diikuti perwakilan semua kelas.

Baca Juga : Sikap Politik PP Persis pada Pemilu 2024: Pemimpin yang Lebih Ramah Terhadap Umat Islam

Suhartono mengaku, pihaknya menyambut positif kegiatan simulasi mitigasi bencana tersebut. Menurutnya, sebagai satuan pendidikan aman bencana (SPAB) sekolah yang dipimpinnya memiliki kewajiban untuk mengedukasi kepada seluruh warga sekolah agar memiliki budaya sadar bencana.

"Dengan begitu, semuanya tangguh ketika menghadapi risiko bencana," ungkapnya.

Selain itu, jelas dia, simulasi mitigasi bencana ini menjadi kewajiban pihaknya agar warga sekolah paham dan mengetahui budaya sadar bencana.

Baca Juga : Kunjungi Pasar Cicaheum, Jokowi Serahkan Bantuan Sembako dan Modal Usaha untuk 100 PKH Kota Bandung 

"Dengan adanya simulasi mitigasi bencana tersebut diharapkan akan terwujud insan akademis di lingkungan akademis SMPN 1 Padalarang yang tangguh bencana," jelasnya.
 
Sementara itu, Koordinator Program Retno Pahlawanti menyebut tujuan simulasi mitigasi bencana ini untuk menerapkan pentingnya menanamkan budaya sadar bencana kepada seluruh warga sekolah.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani