IKN Malu-maluin

TAK bisa dipungkiri, Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah proyek paling prestisius bagi Presiden Joko Widodo. Tapi, apa yang terjadi di sana, termasuk prosesnya, membuat kita mengurut dada.

IKN Malu-maluin

TAK bisa dipungkiri, Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah proyek paling prestisius bagi Presiden Joko Widodo. Tapi, apa yang terjadi di sana, termasuk prosesnya, membuat kita mengurut dada.

Sampai saat ini, kita melihat IKN ini “belum laku dijual”. Padahal, pemerintah sudah mengumbar kemudahan apa saja untuk investor. Yang muncul baru pernyataan basa-basi: minat. Belum ada komitmen sungguh-sungguh, apalagi penanaman investasi.

Pergerakannya sungguh lamban. Padahal, Presiden Jokowi pernah menyatakan akan menyelenggarakan upacara HUT Kemerdekaan RI tahun 2024 di sana. Bisa saja sebenarnya. Upacara di kawasan yang belum siap sama sekali.

Teranyar, hal yang terbetik dalam berita adalah sudah berbulan-bulan gaji pegawai Otorita IKN belum dibayarkan. Buat kita sih ini malu-maluin. Apapun silat lidah pemerintah, termasuk pernyataan Kepala Otorita IKN bahwa pegawainya masih semangat bekerja, ini tidak masuk akal.

Peristiwa-peristiwa itu kian menunjukkan kepada publik bahwa IKN adalah proyek yang super ambisius. Sekadar jalan dulu. Tanpa persiapan yang matang. Bahkan untuk hal yang remeh-temeh seperti gaji pegawai yang belum terbayarkan itu.

Misalnya begini, pemerintah, termasuk Otoritas IKN, beralasan Perpres yang mengatur pembayaran gaji itu belum keluar. Wahai, sungguh kita tak paham bagaimana cara berpikir dan bertindak pemerintah. Sudah menempatkan pegawai, tapi belum ada aturan penggajian? Sungguh sangat amatiran.

Ini kontradiksi sekali dengan instruksi-instruksi pemerintah soal hak-hak pekerja. Dalam soal tunjangan hari raya (THR) misalnya, pemerintah mewajibkan badan usaha memberikan THR tepat waktu. Lha, pemerintah sendiri tak membayarkan hak pegawai Otoritas IKN tepat waktu kok.

Halaman :


Editor : Zulfirman