IPB University: Pandemi Covid-19, Peluang Bisnis Makanan Mengandung Probiotik

Guru Besar IPB University Prof Ahmad Sulaeman mengatakan berkembangnya Covid-19 serta meningkatnya penyakit-penyakit komorbid mengubah cara pandang masyarakat terhadap makanan. Masyarakat kini cenderung mengonsumsi pangan dan menu sehat, pangan lokal, dan fungsional untuk memberikan nutrisi yang cukup dan menjaga kebugaran tubuh.

IPB University: Pandemi Covid-19, Peluang Bisnis Makanan Mengandung Probiotik
istimewa

INILAH, Bandung - Guru Besar IPB University Prof Ahmad Sulaeman mengatakan berkembangnya Covid-19 serta meningkatnya penyakit-penyakit komorbid mengubah cara pandang masyarakat terhadap makanan. Masyarakat kini cenderung mengonsumsi pangan dan menu sehat, pangan lokal, dan fungsional untuk memberikan nutrisi yang cukup dan menjaga kebugaran tubuh.

“Makanan sekarang tidak hanya diperuntukkan untuk memuaskan rasa lapar dan menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk manusia, namun juga untuk mencegah penyakit. Makanan kini berfungsi untuk memperbaiki kebugaran fisik dan kebahagiaan mental dari konsumen,” kata Ahmad dalam webinar Potensi Bisnis Probiotik di Masa Pandemi, beberapa waktu lalu.

Menurut pakar keamanan pangan dan gizi IPB University ini, ada tiga pendekatan terkait dengan kebahagiaan saluran pencernaan manusia. Yaitu probiotik, prebiotik, dan sinbiotik. 

Baca Juga : Aku yang Mencuri Pandang kepada-Mu

Berbagai penelitian diakuinya membuktikan konsumsi makanan yang mengandung probiotik dapat meningkatkan kesehatan. Probiotik ini tidak terbatas pada pangan fermentasi seperti yogurt, namun juga pangan lokal seperti tempe.

“Mikrobiota dikatakan bersifat probiotik bila dapat bertahan dalam tubuh. Mikrobiota usus membantu proses fermentasi makanan dalam tubuh, bahkan membantu proses síntesis vitamin B dan K, metabolisme empedu, sterol, dan xenobiotik. Sehingga setiap makanan yang dikonsumsi akan sangat mempengaruhi keseimbangan antara bakteri baik dan buruk yang ada dalam sistema pencernaan,” ucap dosen Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia itu.

Dia menambahkan, semakin banyak mengonsumsi antibiotik atau sering terpapar polusi, harus diimbangi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik. Ini untuk menjaga keseimbangan mikroflora dalam tubuh.

Baca Juga : ITB Gelar Sidang Terbuka di Aula Barat Pada Peringatan 101 Tahun PTTI

Konsumsi makanan mengandung probiotik penting untuk kebugaran tubuh manusia demi mencegah obesitas, diabetes, kanker, hingga autism. Probiotik sendiri merupakan mikroba hidup berupa bakteri atau kamr yang tersedia sebagai suplemen maupun terkandung dalam makanan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani