Hadapi Perubahan Pandemi jadi Endemi COVID-19, Moeldoko Center Bagikan 2,5 Juta Ampul Vitamin C Secara Gratis 

Sebanyak 2,5 juta ampul vitamin C bakal dibagikan kepada masyarakat secara gratis oleh Moeldoko Center.

Hadapi Perubahan Pandemi jadi Endemi COVID-19, Moeldoko Center Bagikan 2,5 Juta Ampul Vitamin C Secara Gratis 
Sebanyak 2,5 juta ampul vitamin C bakal dibagikan kepada masyarakat secara gratis oleh Moeldoko Center./Agus Satia Negara
INILAHKORAN, Ngamprah - Sebanyak 2,5 juta ampul vitamin C bakal dibagikan kepada masyarakat secara gratis oleh Moeldoko Center.
Pemberian vitamin C gratis tersebut diberikan dalam rangka peningkatan imunitas tubuh menghadapi perubahan pandemi menuju endemi COVID-19.
"Dalam perubahan pandemi menuju endemi COVID-19 ini diperlukan ketahanan tubuh," ujar Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu 15 Februari 2023.
Menurutnya, jika dalam tubuh kuat maka akan semakin memperkuat bangsa dan negara. Oleh karena itu, sebanyak 2,5 juta ampul bakal pihaknya bagikan secara gratis kepada masyarakat.
"Vitamin C diberikan perusahaan kepada Moeldoko Center, totalnya ada 2,5 amul. Oleh kita disebarluaskan kepada masyarakat," tuturnya.
Ia menyebut, bantuan tersebut telah didistribusikan ke banyak pihak, seperti TNI dan Polri untuk disalurkan ke masyarakat.
Kendati demikian, penyuntikan vitamin C tersebut tidak akan diwajibkan kepada masyarakat.
"Sebenarnya tidak bisa diwajibkan. Ini hanya kesadaran bersama, bahwa semakin tubuh kita kuat, semakin kita bisa berbuat untuk bangsa dan negara," ucapnya.
Menurutnya, kegiatan penyuntikan vitamin C di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi dihadiri sekitar 50 orang termasuk sejumlah anggota TNI. 
Sebelum di Lembang, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di Kodam Jaya, Jakarta.
"Kemarin saya ke Kodam Jaya, ternyata banyak masyarakat sipil yang ikut. Begitupun di sini (Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi) tidak hanya keluarga TNI, tapi juga banyak masyarakat yang menerima suntikan vitamin C," ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan tantangan kepemimpinan ke depan, mantan Panglima TNI ini menyebut memiliki tugas berat. Pasalnya, saat puncak kasus COVID-19 semua pekerjaan dijalankan di rumah.
"Dampak dari kerja di rumah menimbulkan sifat egois dan individu. Padahal pekerjaan itu harus dikerjakan secara tim," imbuhnya.
"Oleh karena itu, menuju endemi ini perlu mengembalikan sifat bekerja secara tim," tutupnya.*** (agus satia negara)


Editor : JakaPermana