Terima 11 Pasien Rujukan Korban Keracunan Massal, Begini Kata Dirut RSUD Cililin
Direktur Utama (Dirut) RSUD Cililin, Dr. Neng Situ Djulaeha mengaku menerima 11 pasien rujukan korban keracunan massal di Kampung Cilangari RW 11, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

INILAHKORAN, Ngamprah - Direktur Utama (Dirut) RSUD Cililin, Dr. Neng Situ Djulaeha mengaku menerima 11 pasien rujukan korban keracunan massal di Kampung Cilangari RW 11, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Menurutnya, dari 11 pasien rujukan tersebut, dua orang pasien dinyatakan meninggal dunia saat tengah mendapat perawatan.
"Pada Minggu 12 Februari 2022, awalnya ada empat orang yang dirujuk karena mengalami penurunan kesadaran. Kemudian, satu orang mengalami syok hipovolemia," kata Siti kepada wartawan, Rabu 15 Februari 2023.
"Jadi dari empat orang ini, tiga diantaranya mendapat perawatan di HCU. Sedangkan, satu lagi dirawat di ruang biasa dengan observasi cukup ketat," ujarnya.
Namun, lanjut dia, satu hari berselang tepatnya Senin 13 Februari 2023 pasien kembali bertambah lima orang. Sedangkan, pada Selasa 14 Februari 2023 pasien kembali bertambah sebanyak dua orang.
"Jadi, totalnya ada 11 orang pasien, dua orang meninggal dunia, lima orang dirawat di Gedung A. Sedangkan, empat orang di HCU," ujarnya.
Ia menyebut, usia pasien yang dirujuk ke RSUD Cililin akibat keracunan massal yang disebabkan nasi kotak di Desa Cilangari ini bervariatif, mulai dari anak-anak, dewasa hingga lansia.
“Lima orang anak-anak, usia 5-17 tahun dan enam orangnya dewasa yang meninggal usia 63 dan 75 tahun, yakni Pak Darmat pertama dirujuk kemudian Bu Aisyah dirujuk kedua,” sebutnya.
Menurutnya, kondisi pasien yang masih mendapat perawatan di RSUD Cililin ada sembilan orang. Jadi, empat orang di ruangan HCU dan tiga orang diantaranya sudah sadar.
Sedangkan, untuk lima pasien yang dirawat di ruang inap gedung A kondisinya kian membaik.
“Yang empat orang itu masih di HCU belum stabil, tiga orang sudah sadar dan satu orang masih dalam kondisi somnolen atau menurun kesadaran yang lima orang sudah dirawat di Gedung A," ujarnya.
"Rencananya, empat orang itu pulang hari ini namun ada satu orang yang belum bisa karena baru datang Selasa malam,” imbuhnya.
Ia menegaskan, pasien yang dirujuk ke RSUD Cililin mayoritas mengalami penurunan kesadaran akibat kekurangan cairan lantaran muntah-muntah serta diare.
“Penanganan oleh dokter spesialis, kalau anak itu sama dokter anak. Termasuk, kalau dokter penyakit dalam sama dokter spesialisnya juga,” tutupnya.*** (agus satia negara)***