Jadi Pilar Penting Perekonomian, Legislator Jabar Minta Pemprov Lindungi UMKM

DPRD Jawa Barat Yunandar Rukhiadi Eka Perwira menyebut, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah pilar penting dalam perekonomian yang harus dilindungi oleh pemerintah provinsi (Pemprov).

Jadi Pilar Penting Perekonomian, Legislator Jabar Minta Pemprov Lindungi UMKM

INILAHKORAN, Bandung – Anggota DPRD Jawa Barat Yunandar Rukhiadi Eka Perwira menyebut, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah pilar penting dalam perekonomian yang harus dilindungi oleh pemerintah provinsi (Pemprov).

Dia mengatakan, sekitar 98,5 persen atau sekitar 4,5 juta pelaku usaha di Jawa Barat merupakan UMKM, dengan serapan tenaga kerja mencapai 75 persen. Oleh karena itu, bila Pemprov Jabar ingin perekonomian masyarakat terjaga, maka UMKM kata dia harus mendapat perhatian lebih.

“Kalau kita mau berbicara perekonomian, apalagi jangka panjang. Mau tidak mau bicaranya tentang UMKM, karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujarnya dalam kegiatan reses di Kota Cimahi belum lama ini.

Baca Juga : Garut KLB Difteri, Ini Sebabnya Kata Ridwan Kamil...

Sejauh ini Yunandar menilai, pemerintah belum sepenuhnya memerhatikan UMKM, khususnya dalam memberikan pelatihan penguasaan teknologi. Padahal menurutnya pengetahuan digital sangat penting, guna menunjang usaha pelaku UMKM agar kian berkembang.

Ini terbukti dengan pelaku UMKM di Kota Cimahi, yang diakuinya masih minim penguasaan teknologi digital, terutama dalam memanfaatkan media sosial dan market place untuk mengenalkan serta memasarkan produk mereka.

“Hampir 70 persen UMKM di Cimahi kebanyakan ibu-ibu di atas 40 tahun, usia di atas generasi milenial yang penguasaan teknologi informasi terutama sosial media dan market place itu masih sangat minim,” ucapnya.

Baca Juga : Ridwan Kamil Rotasi Sembilan Pejabat Tinggi di Lingkungan Pemprov Jabar

Sehingga dia berharap, kebutuhan tersebut dapat difasilitasi oleh pemerintah untuk menggenjot UMKM Jawa Barat supaya semakin berkembang. Tentunya hal tersebut pun akan sejalan dengan meningkatnya serapan tenaga kerja, yang sejauh ini diakuinya tingkat pengangguran masih terbilang tinggi.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti