Jambore Pentahelix, Semangat Kolaborasi Jaga Citarum Terus Digulirkan

Semangat kolaborasi terus digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Satgas Citarum Harum demi menjaga Sugai Citarum. 

Jambore Pentahelix, Semangat Kolaborasi Jaga Citarum Terus Digulirkan
Semangat kolaborasi terus digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Satgas Citarum Harum demi menjaga Sugai Citarum. /istimewa
INILAHKORAN, Bandung-Semangat kolaborasi terus digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Satgas Citarum Harum demi menjaga Sugai Citarum
Salah satunya melalui Jambore Pentahelix (Jampe) Citarum Harum Juara segmen tengah di Taman Agro Edukasi Sektor 11, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Rabu (14/9/2022). 
Sebelumnya, kegiatan serupa dilakukan pada segmen hilir di Taman Edukasi Sektor 20, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Rabu 20 Juli 2022 lalu. Di mana seluruh elemen pentahelix hadir mulai dari perwakilan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemkab Cianjur, Sukabumi, Bandung Barat, Purwakarta, BBWS, TNI, Polri, dunia usaha, akademisi, komunitas dan media.
Dalam acara Jampe ini, dilaksanakan sejumlah kegiatan, mulai dari penanaman bibit pohon, penebaran benih ikan, bazar UMKM, talkshow Ngonci atau Ngobrolin Citarum, pembentukan formatur komite DAS segmen tengah, menggambar, mewarnai, susur sungai dan lomba.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui Asisten Administrasi Umum Setda Jabar Ferry Sofwan Arif menyampaikan, capaian ultimate goal yaitu indeks kualitas air sebesar 50,13 poin atau pada kondisi cemar ringan pada tahun 2021. 
“Secara kasat mata terlihat perubahan-perubahan yang mencolok. Sudah jarang terlihat ada onggokan sampah di aliran Sungai Citarum. Pembuangan limbah industri tanpa pengolahan terlebih dahulu juga telah dengan cepat dapat diketahui dari perubahan warna maupun bau sehingga dapat segera diatasi,” ujar Ferry.
Dia menyampaikan, peran TNI yang terbagi menjadi 23 sektor di sepanjang Sungai Citarum menjadi faktor penting dalam pencapaian peningkatan kualitas air Citarum. TNI bahu membahu bersama masyarakat, komunitas serta aparat.
“Walaupun begitu, kita memahami masih terdapat banyak hal yang belum memenuhi harapan semua pihak dan masih harus ditingkatkan,” ujarnya.
Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Mochamad Saleh Nugrahadi menilai, keberhasilan Satgas Citarum Harum sangat luar biasa. Konsep pentahelix yang melibatkan 5 unsur dan TNI dinilai telah hasil. 
Saleh menceritakan sempat tinggal di Jepang pada tahun 2001-2004 dan sering melewati sungai-sungai di sana. Ia kagum karena tidak pernah melihat sampah, airnya jernih, bahkan ikannya juga banyak.
Keberhasilan Jepang, kata dia, disebabkan menerapkan konsep pentahelix. Di mana pada tahun 2000-an, industri di Negeri Sakura tersebut sedang maju-majunya. Dia menyebut, aktivitas industri berpengaruh besar terhadap lingkungan. Sehingga, mereka melibatkan semua stakeholder dalam penanganan sungai.
“Butuh 30 tahun sungai di Jepang bisa seperti itu. Kita ini baru 4 tahun tapi sudah cemar ringan. Yang asalnya sungai terkotor di dunia. Sudah keren banget. Sangat keren. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat,” pujinya.
Ketua Harian Satgas Citarum Harum Mayjen TNI (Purn) Dedi Kusnadi Thamim mengatakan, Jampe ini merupakan satu rangkaian evaluasi kegiatan Satgas Citarum Harum.
Hasil evaluasi, banyak keberhasilan capaian kerja sejak tahun 2018 lalu. Namun begitu, masih terdapat beberapa rencana aksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (PPK) Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang masih membutuhkan percepatan. 
“Kami ingin menyemangati seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun Jabar dan Citarum melalui kegiatan ini,” kata Dedi.
Pihaknya mengajak semua pihak untuk terus menjaga keberlangsungan Sungai Citarum. (Riantonurdiansyah)*** 


Editor : JakaPermana