Kasus DBD di Kota Bandung Didominasi Anak-anak, Delapan Meninggal Dunia

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, kasus DBD di Kota Bandung selama tiga bulan terakhir mencapai 2.215 kasus dan delapan orang meninggal dunia. 

Kasus DBD di Kota Bandung Didominasi Anak-anak, Delapan Meninggal Dunia
Ia menduga, penyebaran kasus DBD di Kota Bandung itu terjadi di sekolah sebab mayoritas pasien merupakan anak usia SD dan SMP. (yogo triastopo)

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, kasus DBD di Kota Bandung selama tiga bulan terakhir mencapai 2.215 kasus dan delapan orang meninggal dunia. 

Ia menduga, penyebaran kasus DBD di Kota Bandung itu terjadi di sekolah sebab mayoritas pasien merupakan anak usia SD dan SMP.

"Mayoritas kasus DBD di Kota Bandung itu menjangkiti usia produktif 5 tahun sampai 15 tahun. Anak usia sekolah dari laporan rumah sakit potensi tertular di sekolah atau di masjid," kata Anhar Hadian, Jumat 29 Maret 2024.

Baca Juga : Pamriadi Siap Jadi Bupati Bandung Barat, Bilamana Ada Dukungan Penuh dari PDI Perjuangan dan Masyarakat KBB

Ia menuturkan, penyebab kasus DBD meningkat di Kota Bandung salah satunya disebabkan faktor cuaca dimana terjadi kemarau panjang 2023. Pada tahun tersebut, nyamuk bertelur dan menempel di mana saja.

"Ketika kemarau gitu (nyamuk) menabung telur. Ketika hujan datang kemudian telur berubah menjadi jentik dan jadi nyamuk," ucapnya.

Selain itu, faktor lain yaitu kondisi lingkungan relatif banyak sampah. Anhar menuturkan, momen nyamuk menggigit terjadi pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB serta sore hari. 

Baca Juga : Tiga Jasad Korban Tertimbun Kembali Ditemukan, Tim SAR: Semuanya Berada di Titik yang Sama

"Anak anak saat itu lagi di sekolah kalau sore hari saat Ramadhan ini anak ngaji di masjid. Sekolah dan kelas suasana teduh nyaman," ujar dia.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani