Nikahi Wanita Mualaf, Siapa yang Menjadi Walinya?

TERKAIT perwalian wanita muallaf sementara keluarganya masih kafir, ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini,

Nikahi Wanita Mualaf, Siapa yang Menjadi Walinya?
Ilustrasi/Net

TERKAIT perwalian wanita muallaf sementara keluarganya masih kafir, ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini,

Pertama, Ulama sepakat bahwa yang boleh menjadi wali harus memiliki kesamaan agama. Wali seorang muslimah, harus seorang muslim. Sementara non muslim tidak bisa menjadi wali bagi muslim, meskipun itu ayahnya sendiri.

Allah berfirman, "Mukmin lelaki dan mukmin wanita, satu sama lain menjadi wali." (QS. at-Taubah: 71)
Allah juga berfirman, "Allah tidak akan memberikan celah bagi orang kafir untuk menguasai orang yang beriman." (QS. an-Nisa: 141).

Baca Juga : Ikhlas, Kunci Diterimanya Amal

Kedua, Orang yang berhak jadi wali bagi wanita urutannya adalah ayahnya, kakek dari ayah, anaknya, cucu lelaki dari anak lelaki, saudara lelaki kandung, saudara lelaki sebapak, keponakan lelaki dari saudara lelaki sekandung atau sebapak, lalu paman. Sehingga dia mengikuti urutan kedekatan sesuai urutan yang mendapat asabah dalam pembagian warisan.

Karena itu, jika ada wali yang muslim bagi wanita mullaf di antara urutan di atas, maka dia yang paling berhak jadi wali. Misalnya, seorang wanita muallaf, semua keluarga ayahnya kafir, tapi dia punya saudara lelaki kandung yang muslim, maka saudara lelakinya yang menjadi wali baginya. Ketiga, jika tidak ada satupun anggota keluarga yang berhak jadi wali karena beda agama, maka hak perwalian dialihkan ke pemerintah muslim.

Dari Aisyah Radhiyallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada nikah kecuali dengan wali. Dan sultan (pemerintah) merupakan wali bagi orang yang tidak memiliki wali." (HR. Ahmad 26235, Ibn Majah 1880 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Baca Juga : Sabar Saat Marah Selamatkan Seribu Penyesalan

Bagaimana jika wanita mullaf ini tinggal di negeri kafir? Wanita muallaf yang tinggal di negeri kafir, semua keluarganya tidak ada yang muslim, siapa yang bisa menjadi wali pernikahannya?

Halaman :


Editor : Bsafaat