Pandemi Jadi Titik Balik Industri Adopsi Teknologi Digital

Masa pandemi COVID-19, yang memaksa orang membatasi kontak langsung, menjadi titik balik bagi sektor industri untuk mengambil langkah berani mengadopsi teknologi digital untuk memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan operasional mereka.

Pandemi Jadi Titik Balik Industri Adopsi Teknologi Digital
Ilustrasi/Antara Foto

INILAH, Jakarta- Masa pandemi COVID-19, yang memaksa orang membatasi kontak langsung, menjadi titik balik bagi sektor industri untuk mengambil langkah berani mengadopsi teknologi digital untuk memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan operasional mereka.

Pernyataan tersebut disampaikan Fungsional Analis Kebijakan Ahli Madya Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Jasa Industri Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Bambang Riznanto, dalam acara "Optimalisasi Asset Digital untuk Percepatan Pemulihan Bisnis Pasca Pandemi", Rabu (25/3).

"Hal yang harus diingat pelaku industri adalah teknologi yang telah diimplementasikan ini harus dikelola dan dirawat dengan baik agar biaya investasi yang telah dikeluarkan menghasilkan Return of Investment (tingkat pengembalian investasi) yang maksimal untuk produktivitas dan profitabilitas perusahaan," kata Bambang Rizwanto.

Baca Juga : Jonathan Kuo Konser Daring The Russian Connections

Praktisi bisnis transformasi digital bidang pengelolaan energi dan otomasi, Fadli Hamsani, untuk saat ini perusahaan juga dituntut untuk lebih memanfaatkan digital sebagai media pendukung dalam pengambilan keputusan yang cepat, akurat, dan berwawasan berdasarkan data real-time, yang akan meningkatkan efisiensi dan kinerja melalui pengelolaan risiko bisnis dan operasional yang efektif.

Tidak hanya itu, formasi untuk mengelola aset digital menjadi sebuah hal yang vital untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja aset, mencegah terjadinya kegagalan operasional melalui kemampuan analisis prediktif.

Selain itu, peran digital juga dapat membantu untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan staf dan aset serta meningkatkan efisiensi biaya perbaikan atau penggantian aset akibat kerusakan secara tiba-tiba.

Baca Juga : Lima Hal Penting Wajib Dijalankan saat Pandemi

Dalam hal ini, terdapat empat faktor yang harus dipenuhi dalam strategi pengelolaan asset digital, antara lain memastikan ketersediaan (availability) infrastruktur edge dalam kegiatan operasional secara real time dan transparan. Infrastruktur edge (tepi) merupakan infrastruktur teknologi yang berlokasi di dekat populasi (masyarakat) yang menjadi sarana penyediaan layanan.

Halaman :


Editor : Bsafaat