Pemkot Bandung Kembali Bakal Sosialisasikan Aplikasi Panic Button

Pemerintah Kota Bandung, akan optimalkan kembali aplikasi panic button, untuk membantu kepolisian dalam penanganan geng motor atau brandalan bermotor yang belakangan ini berulah di Kota Bandung.

Pemkot Bandung Kembali Bakal Sosialisasikan Aplikasi Panic Button

INILAHKORAN, Bandung - Pemerintah Kota Bandung, akan optimalkan kembali aplikasi panic button, untuk membantu kepolisian dalam penanganan geng motor atau brandalan bermotor yang belakangan ini berulah di Kota Bandung.

Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan saat ini aplikasi panic button tersebut masih terus beroperasi. Namun pemanfaatan belum optimal di masyarakat.

"Sekarang masih berjalan, tinggal sekarang itu masyarakat kembali atuh familiar dengan itu itu kan?," kata Ema, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jumat  20 Januari 2023.

Ema mengakui jika saat ini, sosialisasi soal aplikasi panic button tersebut belum optimal. Dalam artian sosialisasinya masih kurang kepada masyarakat.

"Ya itu yang barangkali harusnkita optimalkan lagi ya. Kalau saya rasakan, masyarakat kalau sekarang ini belum memanfaatkan. Ya kalau kita terus menyampaikan juga kalau masyarakatnya tidak respon ini juga," katanya.

Namun Ema memastikan aplikasi panic button tersebut, saat ini masih beroperasi dan masih dapat digunakan. "Bisa masih bisa, iya tinggal diunduh saja ada call center dan lain sebagainya. (Untuk responnya) Ya, bahasa umumnya mah secepatnya aja," ungkapnya.

Disinggung apakah aplikasi tersebut dapat membantu untuk penanganan geng motor atau kelompok bermotor di Kota Bandung, Ema memastikan hal itu dapat dilakukan.

"Seharusnya bisa," singkat Ema.

Untuk diketahui, Pemkot Bandung pada tahun 2015 lalu, diluncurkan oleh Walikota Bandung yang saat itu dijabat oleh Ridwan Kamil.

Aplikasi itu diluncurkan, untuk menjadi penanganan pertama saat terjadi kriminalitas. Aplikasi ini akan terkoneksi dengan mobil-mobil patroli polisi yang telah dilengkapi dengan GPS (Global Positioning System). Saat pengguna mengetukkan jari beberapa kali di layar ponsel pintarnya, aplikasi ini akan segera aktif terkoneksi dengan server di Bandung Command Center dan langsung menghubungi mobil patroli terdekat. Dengan begitu, polisi akan langsung meluncur ke lokasi dan melakukan penindakan segera.

Saat seluruh sistem sudah terintegrasi, Pemerintah Kota Bandung dan Polrestabes Bandung akan mensosialisasikan lagi kepada masyarakat penggunaan aplikasi Panic Button. (Cesar Yudistira)


 


Editor : Ahmad Sayuti