Pemkot Bandung Masih Evaluasi CFD yang Sempat Terhenti Akibat Pandemi

Hingga kini, Pemkot Bandung masih belum dapat melaksanakan kegiatan car free day (CFD) setelah terhenti akibat pandemi Covid-19. Lantaran, evaluasi terkait hari bebas kendaraan itu belum juga rampung.

Pemkot Bandung Masih Evaluasi CFD yang Sempat Terhenti Akibat Pandemi
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Kota Bandung Asep Gufron mengatakan, pihaknya masih melakukan evaluasi terkait kegiatan tersebut. Hal paling kentara adalah terkait fungsi dari CFD itu sendiri.

INILAHKORAN, Bandung - Hingga kini, Pemkot Bandung masih belum dapat melaksanakan kegiatan car free day (CFD) setelah terhenti akibat pandemi Covid-19. Lantaran, evaluasi terkait hari bebas kendaraan itu belum juga rampung.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Kota Bandung Asep Gufron mengatakan, pihaknya masih melakukan evaluasi terkait kegiatan tersebut. Hal paling kentara adalah terkait fungsi dari CFD itu sendiri. 

"Karena hasil evaluasi CFD yang dulu digelar itu, persoalannya soal fungsi CFD. Persoalan saat ini adalah masalah sampah dan PKL. Ini yang kita (Pemkot Bandung) evaluasi," kata Asep Gufron, Senin 5 Desember 2022.

Baca Juga : Okupansi Hotel Terdongkrak Aktivitas Pemerintahan Kabupaten Bandung

Menurut Asep Gufron, dari beberapa pelaksanaan CFD sebelumnya. Kegiatan hari bebas kendaraan tersebut tidak sepenuhnya didatangi pengunjung. Akan tetapi kerap dipenuhi pedagang kaki lima (PKL). 

"Pastinya kegiatan CFD ini menjadi semerawut. Belum lagi soal sampah yang ditinggalkan pedagang. Kan fungsi dari CFD memberikan ruang kepada masyarakat untuk beraktivitas tanpa adanya polusi," ucapnya. 

Terkait hal itu, pihaknya pun kini tengah membahas sanksi yang akan diterapkan bagi pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Hal itu agar menekan sampah yang berserakan pasca CFD

Baca Juga : Jelang Nataru Pemkot Bandung Batasi Sejumlah Kegiatan 

"Selain itu, juga regulasinya akan dirubah. Sekarang dibahas bahwa nanti dalam regulasi tidak boleh ada PKL yang berjualan di CFD sama sekali. Karena kalau melihat di DKI Jakarta dan Solo juga CFD itu rapih tak ada semrawut PKL," ujar dia.*** (yogo triastopo)


Editor : Doni Ramdhani