Pemprov Jabar batasi Kunjungan ke Masjid Al Jabbar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana membatasi kunjungan ke Masjid Al Jabbar. Selain itu, Pemprov Jabar juga sudah melakukan beberapa evaluasi soal kunjungan Masjid Al Jabbar.

Pemprov Jabar batasi Kunjungan ke Masjid Al Jabbar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana membatasi kunjungan ke Masjid Al Jabbar. Selain itu, Pemprov Jabar juga sudah melakukan beberapa evaluasi soal kunjungan Masjid Al Jabbar./Syamsuddin Nasoetion
INILAHKORAN, Bandung-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana membatasi kunjungan ke Masjid Al Jabbar. Selain itu, Pemprov Jabar juga sudah melakukan beberapa evaluasi soal kunjungan Masjid Al Jabbar.
Diketahui, kunjungan masyarakat ke Masjid Al Jabbar terus meningkat. Sejak di buka awal Januari 2023 masyarakat banyak yang melihat langsung masjid milik Pemprov Jabar ini.
Bahkan, tingginya animo masyarakat ini banyak membuat tumpukan sampah dan beberapa persoalan lainnya. 
"Kalau pembatasan iya, kalau menutup saya kira tidak bijak dalam pandangan saya. Kita sesuaikan aja," ujar Emil saat ditemui di Gedung Sate, Senin (6/2/2023). 
Ridwan Kamil memastikan, dalam beberapa hari ke depan akan ada beberapa aturan yang akan diterapkan termasuk jelang menyambut ramadan. 
"Tadi sudah dievaluasi per ramadan tinggal sebulan lagi, itu urusan harus sudah lebih sempurna. Penataan PKL nya, kemudian lalu lintas kebersihan dan lain-lain," ungkapnya. 
Emil menjelaskan, pada dasarnya tempat ibadah termasuk Masjid Al Jabbar harus banyak dikunjungi terlebih dahulu oleh masyarakat. Soal persoalan di dalamnya, Pemprov Jabar akan menyelesaikan satu persatu.
"Bagi saya masjid itu yang penting rame dulu bahwa dalam keramaian ada dinamika kita beresin saru-satu daripada udah bikin masjid besar tapi sepi, itu lebih menyedihkan menurut saya, lebih baik ramai seperti sekarang," ungkapnya. 
Seperti diketahui, dinamika di Masjid Al Jabbar sendiri tergolong banyak. Seperti, adanya bocah asal Kabupaten Bandung Barat yang jatuh dari selasar masjid yang membuat pingsan dan kini sudah sadarkan diri. 
Kasatpol PP Jabar, Ade Afriandi mengatakan, kejadian ini terjadi karena banyak aturan yang tidak diindahkan pengunjung. Artinya, penyebab kejadian ini bukan dari kelalaian orang tua korban. 
"Dalam situasi musibah disebut kelalaian kurang tepat, pengunjung banyak rambu sering diabaikan Ikhwan dan akhwat," ujar Ade saat dihubungi, Senin (6/2/2023). 
Satpol PP Jabar memberikan penjagaan dengan membuat enam tim yang dimana masing-masing ada 30 personil, terdiri dari anggota Satpol PP Jabar hingga Kota Bandung dan Satpam. Tugas diberikan secara siftting selama 24 jam. Adapun total personel yang disiarkan ada 130 orang. (Riantonurdiansyah)***


Editor : JakaPermana