Pentingnya Keberadaan Museum Gua Pawon, Peneliti: Kita Suguhkan Cerita dari Situs Sejarah Ini

Keberadaan Gua Pawon sebagai salah satu situs purbakala perlu dijaga dan dilestarikan oleh berbagai pihak, terutama pemerintah.

Pentingnya Keberadaan Museum Gua Pawon, Peneliti: Kita Suguhkan Cerita dari Situs Sejarah Ini
Berlokasi di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), situs Gua Pawon merupakan saksi bisu adanya kehidupan manusia purba. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya tujuh kerangka manusia berusia 12.000 tahun. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Keberadaan Gua Pawon sebagai salah satu situs purbakala perlu dijaga dan dilestarikan oleh berbagai pihak, terutama pemerintah.

Berlokasi di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), situs Gua Pawon merupakan saksi bisu adanya kehidupan manusia purba. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya tujuh kerangka manusia berusia 12.000 tahun.

Tak hanya kerangka manusia, di situs itu para peneliti juga menemukan sejumlah aksesoris atau perhiasan berupa gigi ikan hiu dan kerang yang digunakan oleh manusia pawon juga ditemukan.

Baca Juga : Komisi Hanya Rp1.000, Apdesi Kabupaten Bandung Tolak Kerjasama dengan PT Pos Indonesia 

Bahkan, sejumlah batu yang ditemukan dibuat membentuk senjata dan beberapa alat dapur. Beberapa senjata tersebut diduga digunakan manusia masa lalu untuk berburu dan mengolah makanan.

Berbagai temuan tersebut kini menjadi potongan-potongan sejarah manusia di masa lampau, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung Barat sejak 12.000 tahun silam.

Oleh karenanya, keberadaan museum di kawasan Gua Pawon sangat penting untuk mengumpulkan fosil, sekaligus merangkai cerita manusia di masa lampau.

Baca Juga : Presiden Joko Widodo Tebar Bantuan di Pasar Kosambi, Ini yang Bikin Kecewa Pedagang

"Keberadaan museum Gua Pawon harus segera direalisasikan agar cerita manusia pawon bisa tergambar dengan jelas," ungkap arkeolog sekaligus Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lutfi Yondri.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani