Ridwan Kamil: Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tertinggi Se-Pulau Jawa

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerap aspirasi seputar pembangunan di Jawa Barat dengan ulama dan tokoh masyarakat di Kota Cirebon, Selasa (7/2/2023). 

Ridwan Kamil: Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tertinggi Se-Pulau Jawa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerap aspirasi seputar pembangunan di Jawa Barat dengan ulama dan tokoh masyarakat di Kota Cirebon, Selasa (7/2/2023). /Humas Pemprov Jabar

INILAHKORAN, Bandung-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerap aspirasi seputar pembangunan di Jawa Barat dengan ulama dan tokoh masyarakat di Kota Cirebon, Selasa (7/2/2023). 

Selain menyerap aspirasi, Ridwan Kamil juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jabar tertinggi se-Pulau Jawa sebesar 5,45 persen. Hal itu berdasarkan informasi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 

"Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sepanjang tahun 2022 sudah dirilis oleh BPS dan Jabar tertinggi se-Pulau Jawa. Tumbuh 5,45 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional dan provinsi-provinsi lainnya," kata Ridwan Kamil

Baca Juga : Mantap, Tujuh Desainer Busana Jawa Barat Akan Pamerkan Produk di New York

"Makanya tadi saya laporkan kepada tokoh masyarakat (Cirebon) bahwa Jabar performa ekonomi sangat baik," imbuh Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil

Di hadapan ulama dan tokoh masyarakat yang hadir, Kang Emil juga menyebut bahwa Provinsi Jabar yang berjumlah 50 juta penduduk menjadi yang paling toleran. 

"Tadi saya sampaikan Jabar adalah provinsi yang toleran karena kita bikin survei sendiri rata-rata 90 persen warga Jabar menerima keberagaman, tidak masalah berteman dengan orang beda keyakinan, tidak masalah penyelenggaraan kegiatan keagamaan di lingkungannya. Ini cerminan di Jabar yang diwakili oleh Kota Cirebon, kondusivitas sangat baik," jelasnya. 

Baca Juga : Sinergi dengan Polda Jabar, Cara Disdik Jabar Cegah Radikalisme di Kalangan Pelajar

Kondusivitas Jabar dibuktikan dengan tingkat kejahatan di angka 7.500 per tahun. "Tingkat kejahatan per tahun di Jabar dengan jumlah penduduk 50 juta itu sebanyak 7.500, sementara provinsi lain yang penduduknya hanya 15-16 juta kejahatannya 30.000 lebih," ujar Kang Emil. 

Halaman :


Editor : JakaPermana