Sidak Pasar Baru, DPRD Berang Ada Akses Tembus ke Gedung Baru
DPRD Kota Bandung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Baru. Ada temuan yang bikin mereka berang.

INILAH, Bandung - DPRD Kota Bandung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Baru. Ada temuan yang bikin mereka berang.
Ternyata, para Komisi B, inimendapati temuan banyak PT. Atanaka Persada Permai (APP) masih mengambil keuntungan dari Pasar Baru. Padahal, kontraknya telah habis pada 29 Desember 2018 lalu.
Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung, Nenden Sukaesih memimpin langsung sidak bersama rekan-rekannya menyusuri setiap sudut Pasar Baru. Rombongan memeriksa sejumlah fasilitas di Pasar Baru yang rusak dan sampai saat ini masih belum diperbaiki oleh PT. APP.
Nenden menyatakan hal paling krusial ternyata ditemukan connecting door atau akses tembus dari Pasar Baru ke Pasar Baru Heritage, bangunan baru yang nempel di sebelah selatan gedung.
Menurutnya hal itu menjadi pelanggaran karena kedua tempat merupakan beda kepemilikan dan pengelolaan, dimana Pasar Baru kini sepenuhnya sudah berada di bawah PD. Pasar Bermartabat.
"Utamanya kami dapati adanya lorong masuk ke kita dari pasar baru heritage harus disikapi, lorong itu dibuat oleh PT. APP, kita harus kuasai karena itu kan hak kita," kata Nenden usai sidak di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandardinata, Bandung, Kamis (17/1).
Lebih lanjut, anggota Komisi B lainnya, Endun Hamdun menyatakan bahwa keberadaan pintu tembus ke gedung Pasar Baru Heritage menjadi potensi kerugian bagi para pedagang Pasar Baru. Karena, sejauh ini pamor Pasar Baru justru lebih terkenal menjadi magnet bagi para pengunjung.
"Para pedagang jangan sampai dirugikan di masa transisi ini, tapi dalam pelaksanaannya selama pengelolaan oleh PT app banyak pelanggaran dilakukan," timpal Endun.
Saat ini gedung parkir hanya dimiliki oleh Pasar Baru, Endun pun menilai bahwa kerugian pedagang tak bisa dielakan ketika pengunjng bisa dengan bebas masuk ke Pasar Baru Heritage.
"Connecting door itu juga paling urgent, kalau tetap diijinkan maka Pasar Baru tinggal sejarah, mereka parkir di tempat kita, nyampah di tempat kita tapi belanja di tempat lain," tandasnya.