BMKG Prakirakan Laut Selatan Jabar hingga Yogyakarta Segera Masuki Musim Angin Baratan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bagian wilayah Samudera Hindia, khususnya laut selatan Jabar, Jateng, hingga Yogyakarta segera memasuki musim angin baratan pada Desember 2023.

BMKG Prakirakan Laut Selatan Jabar hingga Yogyakarta Segera Masuki Musim Angin Baratan
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, di laut selatan Jabar saat ini masih berlangsung musim angin timuran. Menurutnya, pola angin masih dari tenggara hingga selatan. (ilustrasi/net)

INILAHKORAN, Cilacap - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bagian wilayah Samudera Hindia, khususnya laut selatan Jabar, Jateng, hingga Yogyakarta segera memasuki musim angin baratan pada Desember 2023.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, di laut selatan Jabar saat ini masih berlangsung musim angin timuran. Menurutnya, pola angin masih dari tenggara hingga selatan.

Dia mengatakan, musim angin baratan di laut selatan Jabar itu lebih berbahaya dibandingkan dengan musim angin timuran. Sebab, BMKG mencatat peningkatan tinggi gelombang laut saat musim angin baratan sering kali terjadi tiba-tiba dan disertai hujan dan angin kencang atau badai.

Baca Juga : Bupati Cianjur Siagakan Aparatur Lakukan Penanganan Cepat Bencana

"Oleh karena itu, kami mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk selalu memantau prakiraan cuaca serta memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran," kata Teguh dikutip INILAHKORAN dari ANTARA, Kamis 16 November 2023.

Secara klimatologis, dia mengatakan musim angin baratan sudah mulai aktif pada Desember dan biasanya berlangsung hingga Maret.

Menurut dia, selama musim angin baratan dari Desember sampai Maret biasanya banyak bermunculan tekanan rendah atau bibit badai tropis di belahan bumi selatan.

Baca Juga : Hampir Rp1 Miliar Kejari Kabupaten Bekasi Eksekusi Uang Pengganti Korupsi

"Hal itu berdampak terhadap peningkatan aktivitas cuaca di belahan bumi selatan seperti hujan lebat, petir, angin kencang, dan kombinasi dari tiga aktivitas cuaca tersebut," katanya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani