Cegah Konflik Pemilu 2024, Rudy Susmanto Ingatkan Disdukcapil Soal Validasi Data Penduduk Kabupaten Bogor

Guna mencegah potensi konflik pada Pemilu 2024 mendatang, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto mengingatkan Disdukcapil untuk simultan melakukan validasi data penduduk Kabupaten Bogor.

Cegah Konflik Pemilu 2024, Rudy Susmanto Ingatkan Disdukcapil Soal Validasi Data Penduduk Kabupaten Bogor
Rudy berpendapat, Disdukcapil merupakan organ pemerintahan dalam mengelola data kependudukan yang memiliki peran strategis terkait validasi data penduduk Kabupaten Bogor. Sebab, hajat demokrasi Pemilu 2024 erat berhubungan dengan data kependudukan untuk mencegah potensi konflik. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Bogor - Guna mencegah potensi konflik pada Pemilu 2024 mendatang, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto mengingatkan Disdukcapil untuk simultan melakukan validasi data penduduk Kabupaten Bogor.

Rudy berpendapat, Disdukcapil merupakan organ pemerintahan dalam mengelola data kependudukan yang memiliki peran strategis terkait validasi data penduduk Kabupaten Bogor. Sebab, hajat demokrasi Pemilu 2024 erat berhubungan dengan data kependudukan untuk mencegah potensi konflik

"Disdukcapi harus sesegera mungkin mengupgrade dan melakukan validasi data penduduk Kabupaten Bogor. Karena tahun depan bangsa Indonesia akan memasuki tahun pesta demokrasi, Pemilu 2024," ucap Rudy, Rabu 22 Februari 2023. 

Baca Juga : Pembangunan Ruang Kelas SMP ini Sudah Melebihi Tambahan Waktu, Legislator Minta BPK Audit Dinas Pendidikan

Satu hal yang perlu menjadi perhatiannya yakni jumlah penduduk yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor. Data BPS menyebutkan, jumlah penduduk Bumi Tegar Beriman tidak sesuai dengan prediksi sebab bukan bertambah malah berkurang.

"Tahun 2021, penduduk Kabupaten Bogor berjumlah 5,9 juta jiwa, diprediksi tahun 2022 jumlahnya 6 juta jiwa, tapi berdasarkan hasil sensus penduduk, selesai covid-19 yang tadinya 5,9 juta jumlah penduduk Kabupaten Bogor saat ini 5,4 juta jiwa berarti berkurang sekitar 500 ribu jiwa," sambungnya.

Rudy menuturkan, berkurangnya jumlah penduduk antara lain disebabkan migrasi. Banyak warga pendatang yang telah bertahun-tahun menjadi penghuni Kabupaten Bogor berpindah ke daerah lain karena kehilangan sumber pendapatan ekonomi. 

Baca Juga : DPRD Kota Bogor Tagih Laporan Pendapatan Perumda PPJ

Dia pun meminta pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk akibat urbanisasi ataupun migrasi harus dicermati secara utuh.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani