Cuaca Ekstrim dan Gelombang Tinggi, BPBD Cianjur Minta Nelayan Tak Beraktivitas di Bibir Pantai

adan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga dan nelayan di pantai selatan Cianjur, untuk tidak beraktivitas di bibir pantai selama tiga hari ke depan karena cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi.

Cuaca Ekstrim dan Gelombang Tinggi, BPBD  Cianjur Minta Nelayan Tak Beraktivitas di Bibir Pantai
adan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga dan nelayan di pantai selatan Cianjur, untuk tidak beraktivitas di bibir pantai selama tiga hari ke depan karena cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi./antarafoto

INILAHKORAN, Cianjur- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga dan nelayan di pantai selatan Cianjur, untuk tidak beraktivitas di bibir pantai selama tiga hari ke depan karena cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur  mengatakan informasi dari BMKG Jawa Barat sejumlah wilayah di pesisir selatan Jawa Barat, akan mengalami gelombang tinggi akibat pergerakan siklon tropis Herman.

"Dampaknya akan terjadi gelombang tinggi di sejumlah pesisir pantai di Jabar termasuk di pantai selatan Cianjur, sehingga kami sudah mengimbau warga dan nelayan untuk siaga bencana dan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi bencana," katanya seperti dikutip antara, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga : Hentikan Operasional Delman, Pemkab Garut Berikan Kompensasi 81 Kusir Jalur Limbangan dan Malangbong

Sehingga pihaknya menyiagakan relawan dan petugas gabungan untuk melakukan pengawasan dan mengimbau warga yang masih beraktivitas di pinggir pantai karena potensi terjadinya gelombang tinggi 2 sampai 5 meter dapat merusak dan mengancam keselamatan.

Tidak hanya warga di pesisir pantai, pihaknya juga meminta warga di wilayah rawan bencana banjir dan longsor di seluruh Cianjur, untuk tetap waspada dan siaga serta segera mengungsi terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam.

"Cianjur merupakan zona merah bencana kedua tertinggi di Jabar, sehingga seluruh wilayah yang ada rawan terjadi bencana terutama saat hujan turun deras dengan intensitas tinggi. Koordinasi lintas sektoral kerap dilakukan untuk upaya penanganan cepat," katanya.

Baca Juga : Partai Demokrat Ciamis Siap Hadapi PK Moeldoko Cs

Rudi menambahkan untuk penanganan cepat ketika terjadi bencana alam longsor terutama di wilayah selatan, pihaknya sudah meminta Kementerian PUPR dan Dinas PUTR Cianjur, dapat menyiagakan alat berat di titik rawan seperti Nariggul dan dan Sukanagara.

Halaman :


Editor : JakaPermana