IGI Kota Bogor Beberkan Persiapan Hadapi Seleksi CGP, Pantang Mengajar Kalau Tidak Belajar 

Ikan Guru Indonesia (IGI) Kota Bogor menggelar Ngobrol Pendidikan (Ngopi) persiapan menghadapi seleksi Calon Guru Penggerak (CGP) melalu zoom meeting pada Sabtu 8 Oktober 2022 malam. 

IGI Kota Bogor Beberkan Persiapan Hadapi Seleksi CGP, Pantang Mengajar Kalau Tidak Belajar 
Ikan Guru Indonesia (IGI) Kota Bogor menggelar Ngobrol Pendidikan (Ngopi) persiapan menghadapi seleksi Calon Guru Penggerak (CGP) melalu zoom meeting pada Sabtu 8 Oktober 2022 malam. 

INILAHKORAN, Bogor - Ikan Guru Indonesia (IGI) Kota Bogor menggelar Ngobrol Pendidikan (Ngopi) persiapan menghadapi seleksi Calon Guru Penggerak (CGP) melalu zoom meeting pada Sabtu 8 Oktober 2022 malam. 

Hasilnya untuk menjadi CGP yang harus dilakukan dalam tes seleksi adalah kejujuran, membuat perencanaan dalam simulasi mengajar dan anggota IGI harus pegang erat salah satu lirik mars IGI yaitu pantang mengajar kalau tidak belajar.

Wakil Ketua Wilayah II PW IGI Jawa Barat (Jabar), Urip Mulya mengatakan, dirinya bangga hadir dalam zoom ini, bagaimana sesuai tadi mars IGI pantang mengajar kalau tidak belajar harus dipegang erat. Tentu kedepannya bapak dan ibu guru dituntut bergerak melakukan perubahan minimal dalam diri guru itu sendiri dan lebih umumnya bergerak perubahan dilingkungan sekolah juga lingkungan lainnya itu tuntutan sebagai guru penggerak.

Baca Juga : Diisukan Nyaleg DPR-RI dan Pindah ke Nasdem, Ini Jawaban Berkelas Kang AW

"Dalam era ini lebih banyak guru untuk menguasai IT, acara ini dengan Bumi Aksara berkolaborasi untuk membangun agar bapak ibu menjadi guru penggerak. Saya harap IGI Kota Bogor terus bergerak. Bukan berarti kawan-kawan guru di madrasah tidak dilibatkan, tetapi harus dilibatkan dengan kawan guru disekolah. Guru penggerak bukan hanya guru disekolah karena ada anak-anak yang perlu dididik, diajar diarahkan agar masa depan lebih baik," tuturnya.

Sementara itu, Ketua IGI Kota Bogor, Siti Amalia mengatakan, yang menjadi motivasi dirinya menjadi Guru Penggerak pertama sekolah tempatnya mengajar karena di pinggir Kota Bogor, kemudian dirinya ingin memajukan sekolah dan ingin mengetahui hal baru. Tentunya setelah menjadi guru penggerak agar dirinya bisa mendapatkan info update terlebih dahulu.

"Karena dipinggir kota dan muridnya menengah kebawah, menjadi inspirasi saya ikut CGP kemarin. Motivasi saya juga untuk .enjadi guru penggerak adalah sekolah, murid dan rekan kerja. Keuntungannya ketika saya tahu sesuatu yang baru saya bisa mengshare ke rekan kerja, semisal sekolah bisa menggunakan kurikulum merdeka. Saya bersyukur juga suami saya mendorong agar saya bisa terus mengupgrade diri," ungkap Amalia.

Baca Juga : Dianggap Melakukan Pelanggaran Administratif, KPU Hormati Putusan Bawaslu Jabar

Amalia melanjutkan, salam proses simulasi mengajar dalam seleksi CGP jangan lupa siapkan KTP, jangan sampai panik ketika alat peraga sudah siap tetapi KTP tidak dibawa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) waktunya 10 menit dan menit pertama apa harus dipersiapkan, jangan panik ketika waktu simulasi mengajar dua menit lagi. Jangan menyontek RPP juga esainya karena nanti dinilai RPP dan harus sesuai buatan diri sendiri. 

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti