Ini Respon Ridwan Kamil, Menyikapi Adanya Polemik yang Menimpa Peserta Program Petani Milenial

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak menampik, bila tidak seluruh peserta program Petani Milenial berhasil.

Ini Respon Ridwan Kamil, Menyikapi Adanya Polemik yang Menimpa Peserta Program Petani Milenial
GUbernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara sial program petani milenial

INILAHKORAN, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak menampik, bila tidak seluruh peserta program Petani Milenial berhasil. Meski demikian diakuinya, bukan berarti program tersebut gagal.

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil menjelaskan, selama 2021 memang ada sekitar 560 Petani Milenial yang gagal berkembang. Namun dikatakannya, lebih banyak lagi yang berhasil dari adanya program tersebut. Dia pun meminta kepada seluruh pihak, khususnya media massa untuk memberi porsi yang adil dalam mengekspos program pemerintah.

“Petani Milenial itu ada yang gagal, ada yang berhasil. Tahun 2021 ada 560 yang gagal, tetapi yang berhasil 1.200-an. Lebih banyak yang berhasilnya. Media jarang meliput yang berhasilnya. Sekalinya ada, yang gagal seolah-olah seluruh Petani Milenial tidak berfungsi dengan baik. Saya minta media (media massa) meliput dengan adil,” ujarnya di Gedung Merdeka baru-baru ini.

“Tidak bisa selalu disimpulkan, program ini seolah-olah pencitraan atau gagal. Saya minta objektif, yang berhasil lebih banyak daripada yang gagal. Yang gagal 30 persen datanya. Yang berhasil 70 persen. Jadi tolong wawancara juga yang 70 persen, tidak hanya memviralkan yang 30 persen,” imbuhnya.

Dia menambahkan, program Petani Milenial digagas oleh Pemprov Jabar tidak lain bertujuan untuk menstimulasi generasi muda agar mau berprofesi menjadi petani. Dimana harapannya pada jangka panjang, ketahanan pangan nasional dapat terwujud. Selain itu, program tersebut juga dimaksud untuk menyelaraskan antara petani, pemodal dan pembeli sehingga dapat berjalan beriringan.

“Bahkan di 2022 ada lima ribuan dari 20 ribu pendaftar yang sudah terseleksi dan pasti ada perjalanan panjang. Petani Milenial adalah gagasan meregenerasi profesi petani yang ditinggalkan anak-anak muda. Sebelum lahir Petani Milenial yang digagas Pemprov Jabar, itu anak-anak muda kemana, pemilik modal kemana, offtaker kemana. Oleh Petani Milenial, dihubungkan, ngobrol,” ucapnya.

Baca Juga : Hadiri Rakernas KNPI, Ridwan Kamil Berhadap Pemuda Lahirkan Gagasan Besar

Kang Emil melanjutkan, adanya polemik dimana salah satu peserta program Petani Milenial yang terlilit hutang dengan pihak perbankan, bisa saja terjadi akibat dinamika pasar. Kendati begitu, dia menegaskan bukan berarti secara keseluruhan program Petani Milenial  gagal. Terlebih sejatinya program tersebut hanya bertujuan menyinkronkan ketiga belah pihak, agar saling bersimbiosis mutualisme.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti