Jelang Pembahasan UMK 2023 Serikat Buruh di KBB Lakukan Survei Harga Pasar, Begini Hasilnya 

Menjelang pembahasan upah minimum kabupaten atau UMK 2023, sejumlah serikat buruh di KBB mulai melakukan survei harga pasar di pasar tradisional. 

Jelang Pembahasan UMK 2023 Serikat Buruh di KBB Lakukan Survei Harga Pasar, Begini Hasilnya 
Kegiatan survei harga pasar tersebut dilakukan serikat buruh KBB untuk mengetahui berapa rata-rata angka kebutuhan hidup layak (KHL). Nantinya, angka itu diharapkan menjadi acuan dalam pembahasan UMK 2023. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Menjelang pembahasan upah minimum kabupaten atau UMK 2023, sejumlah serikat buruh di KBB mulai melakukan survei harga pasar di pasar tradisional. 

Kegiatan survei harga pasar tersebut dilakukan serikat buruh KBB untuk mengetahui berapa rata-rata angka kebutuhan hidup layak (KHL). Nantinya, angka itu diharapkan menjadi acuan dalam pembahasan UMK 2023.

Berdasarkan hasil survei harga pasar yang dilakukan salah satu serikat buruh KBB, Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) KBB menyebut, angka KHL di KBB mencapai Rp4,4 juta.

Baca Juga : 10 Youtuber Diperiksa Gegara Konten Horor, Besok Ditreskrimum Polda Jabar Gelar Perkara

Ketua DPC FSP LEM SPSI KBB Roni Budianto mengatakan, pihaknya melakukan survei harga di tiga pasar tradisional yaitu Pasar Panorama Lembang, Pasar Tagog Padalarang, dan Pasar Batujajar.

"Hasil survei dari kunjungan tersebut, setelah dihitung-hitung rata-rata untuk KHL itu sebesar Rp 4,4 juta," katanya, Rabu 12 Oktober 2022.

"Kita sudah melaksanakan survei harga pasar, pekan lalu. Alhamdulillah unsur APINDO juga yang biasanya tidak mau ikut survey pasar, untuk tahun sekarang ikut," sambungnya.

Baca Juga : Hidupkan UMKM, OPD Diminta Gelar Rapat di teras Cihampelas

Ia menjelaskan, harga kebutuhan pokok pasca kenaikan BBM mengalami peningkatan antara 24-30 persen. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani