Kadisdik Jabar Evaluasi Guru BK Pasca Insiden SMAN 3 Bandung
Komunikasi dan pengawasan guru BK terhadap para siswa di SMAN 3 Bandung diakui Disdik Jabar harus dievaluasi, guna mencegah kejadian serupa tidak lagi terulang.
INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat Wahyu Mijaya mengaku akan mengevaluasi guru bimbingan konseling (BK), pasca adanya insiden dugaan percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang siswi SMAN 3 Kota Bandung baru-baru ini.
Komunikasi dan pengawasan guru BK terhadap para siswa di SMAN 3 Bandung diakuinya harus dievaluasi, guna mencegah kejadian serupa tidak lagi terulang.
"Jadi setelah kejadian yang kemarin itu, saya juga sudah komunikasi dengan cabang dinas untuk mengevaluasi sekolah. Kalau melihat informasi kemarin secara prinsip guru BK-nya sudah menjalankan fungsinya untuk berkonsultasi dan sebagainya (dsb).Tapi mungkin yang juga kami harus evaluasi tentang keoptimalan dari setiap komunikasi antara guru BK dengan siswa," ujarnya Rabu 29 November 2023.
Baca Juga : Isu Lingkungan Jadi Spirit Pembangunan Jangka Panjang Kota Bandung
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, sejatinya siswi tersebut telah mendapatkan penanganan dengan baik. Baik dari keluarga, psikolog maupun sekolah.
"Sebetulnya informasinya juga dari keluarga sudah ditangani oleh psikiater sebetulnya ya. Jadi tidak hanya fungsi dari sekolah saja tapi psikolog. Jadi selain di sekolah, berkonsultasi melalui guru BK, saya melihatnya bahwa keluarga juga sudah berupaya berkonsultasi melalui psikiater, jadi artinya fungsi-fungsinya sudah dijalankan," ungkapnya.
Namun demikian, Wahyu memastikan pihaknya akan tetap melakukan evaluasi terkait kedekatan Guru bersama siswa di kelas.
Baca Juga : Soal Siswinya yang Loncat dari Lantai 3, Ini Pernyataan SMAN 3 Bandung
"Kemudian wali kelas juga menjadi guru yang paling terdekat dan memahami dari setiap siswa yang ada dikelasnya. Termasuk berkomunikasi dengan orangtua," ucapnya.
Halaman :
