Kinerja Kinclong, bank bjb Raih Penghargaan Saham Terbaik 2022

INILAHKORAN, Bandung - Lantaran sukses mencetak prestasi cemerlang, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) mendapat Penghargaan Saham Terbaik 2022 dari perusahaan riset dan konsultan investasi pasar uang dan pasar modal.

Apresiasi Penghargaan Saham Terbaik 2022 itu diraih untuk kategori Big Cap (kapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun) sektor keuangan yang dan diterima Direktur Kepatuhan bank bjb Cecep Trisna secara virtual.

Penghargaan Saham Terbaik 2022 bergengsi tersebut membuktikan emiten berkode BJBR di pasar modal Indonesia itu terus mengukir prestasi dan tumbuh semakin berkembang sehingga mendorong nilai saham bank bjb di bursa saham.

Baca Juga : Hari Pelanggan Nasional 2022, XL Axiata Berikan Bonus Kuota dan Fokus Tingkatkan Kualitas Pengalaman Pelanggan

“Terima kasih dan apresiasi atas Penghargaan Saham Terbaik 2022. Prestasi yang diraih akan membuat seluruh insan bank bjb semakin bersemangat untuk terus mendorong kinerja bank bjb lebih baik,” kata Cecep, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, bank bjb kini konsisten terus tumbuh lebih besar dan lebih baik melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan inovasi tanpa henti sehingga mendorong saham BJBR di bursa semakin kinclong. Bahkan, bank bjb berhasil tetap tumbuh tinggi di atas rata-rata perbankan nasional meski dihadapkan dengan berbagai tantangan perekonomian dan dampak pandemi.

Pada kuartal II 2022, bank bjb berhasil meraih laba Rp1,49 triliun atau tumbuh 28,5% (yoy). Total aset bank bjb tumbuh 14,6% menjadi Rp172,4 triliun. Kredit yang disalurkan termasuk pembiayaan bank bjb juga naik 12,8% menjadi Rp110,2 triliun dan tetap terjaga dengan sangat baik menjadi 1,1%, masih di bawah BPD sebesar 2,63% maupun industri perbankan nasional sebesar 2,99%.

Baca Juga : Fokus Tingkatkan Performa Jaringan dan Customer Experience, XL Axiata Raih Pertumbuhan Tercepat

Sedangkan, dana pihak ketiga (DPK) bank bjb berhasil naik 14,7% menjadi Rp133,2 triliun disertai neraca yang solid dengan rasio pencadangan sebesar 152,9%, loan at risk sebesar 6,68%, efisiensi terjaga dengan BOPO 78,4%, dan fee based income tumbuh 28,8%.