Lansia Tidur Lebih Sedikit daripada Kita, Ternyata Ini Alasannya

Dokter spesialis saraf dari RSUI, Pukovisa Prawirohardjo mengatakan, dibandingkan kelompok usia lainnya, waktu tidur pada lansia umumnya lebih sedikit.

Lansia Tidur Lebih Sedikit daripada Kita, Ternyata Ini Alasannya
Ilustrasi/Antara Foto

INILAH, Jakarta- Dokter spesialis saraf dari RSUI, Pukovisa Prawirohardjo mengatakan, dibandingkan kelompok usia lainnya, waktu tidur pada lansia umumnya lebih sedikit.

"Waktu tidur lansia yang normal yaitu sekitar 6-7 jam sehari. Selain itu, pola tidur juga akan berubah seiring dengan pertambahan usia karena adanya penurunan fungsi jam internal dalam tubuh," kata dia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (10/6).

Di sisi lain, mereka yang sudah memasuki masa lanjut usia juga bisa mengalami gangguan tidur karena beberapa hal, misalnya sindrom kaki gelisah (RLS), kurangnya aktivitas fisik, terlalu lama tidur siang, adanya rasa sedih karena ada anggota keluarga yang meninggal dunia, terlalu lama menatap layar ponsel sebelum tidur, atau sedang dirawat inap di rumah sakit.

Baca Juga : Lansia Sedikit Tidur daripada Orang Dewasa, Ini Alasannya

Kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi, seperti adanya suara volume tinggi yang mengganggu, cahaya kamar yang terlalu terang, serta tempat tidur tidak nyaman, konsumsi obat-obatan tertentu serta mengonsumsi kafein juga sangat mempengaruhi pola tidur seseorang.

Selain itu, masalah medis seperti depresi, alzheimer, parkinson, kondisi menopause, dan nyeri sendi otot juga dapat menyebabkan gangguan tidur.

Pukovisa mengatakan, beberapa tanda awal gangguan tidur antara lain kelelahan, gangguan konsentrasi, mudah tersinggung, mengantuk di siang hari, serta adanya perubahan perilaku.

Baca Juga : Yuk Belajar Kenali Perasaan Anak Lewat Ekspresi dan Emosi

"Bila gejala-gejala ini terus bertahan lebih dari 1 bulan atau sudah mempengaruhi aktivitas sehari-hari, sebaiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter," ujar dia.

Halaman :


Editor : Bsafaat