MUJ Optimistis Hadapi Tantangan Baru Usai Ganti Nama

Seiring dengan adanya transformasi dari PT Migas Hulu Jabar menjadi PT Migas Utama Jabar (MUJ), maka semakin luas pula cakupan usaha yang harus dikelola.

MUJ Optimistis Hadapi Tantangan Baru Usai Ganti Nama
Sekretaris PT MUJ Muhamad Sani/istimewa

INILAHKORAN, Bandung - Seiring dengan adanya transformasi dari PT Migas Hulu Jabar menjadi PT Migas Utama Jabar (MUJ), maka semakin luas pula cakupan usaha yang harus dikelola.

Jelas ini menjadi tantangan baru bagi MUJ, karena sebelumnya hanya mengelola usaha hulu seperti eksplorasi, pengembangan lapangan migas, produksi atau eksploitasi minyak bumi dan gas alam. Kini dituntut, untuk turut memaksimalkan usaha hilir yakni pengolahan, transportasi, distribusi dan pemasaran.

Sekretaris PT MUJ Muhamad Sani mengatakan sebagai BUMD atau Perseroan Daerah (Perseroda), pihaknya wajib optimistis menjawab tantangan yang diberikan tersebut dengan memberikan hasil maksimal. Terlebih ada potensi besar yang dapat dikelola, dalam pengelolaan energi.

Baca Juga : Atalia Lantik Ketua Mabicap Kota Bandung Pergantian Antarwaktu Masa Bakti 2019-2024

“Kebetulan di semester kedua ini, kita ditetapkan oleh Pemprov atas persetujuan DPRD Provinsi Jabar untuk ganti nama, dari Migas Hulu Jabar jadi Migas Utama Jabar. Kenapa diganti, karena sekaligus ada perubahan ruang lingkup usaha. Selain hulu, kita juga garap usaha hilir terkait energi. Hulu migas, hilir migas, pertambangan dan jasa penunjang termasuk energi baru terbarukan (EBT). Ini tantangan buat kita dan kita optimistis,” ujar Sani kepada INILAHKORAN, Kamis (25/8/2022).

Dia meyakini, dengan adanya pengembangan usaha justru dapat memberikan hasil yang lebih besar khususnya dalam memberikan deviden terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Contohnya optimalisasi gas bumi, bekerjasama dengan PT Pertamina memanfaatkan lapangan migas mereka.

“Kita kerjasama dengan Pertamina, mengelola lapangan gas mereka yang menurut mereka mungkin sudah tidak produktif. Tetapi buat kita masih, itu akan kita coba maksimalkan. Di Jawa Barat ada beberapa titik seperti Subang, Karawang, Bekasi dan Indramayu. Disana kalau masih ada minyaknya kita kelola, kalau enggak gasnya yang kita olah,” ucapnya.

Baca Juga : Sebanyak 3.744 Warga Jabar Idap HIV, Dinkes Jabar: Ini Lima Daerah Paling Banyak

Sani melanjutkan, selain pengolahan migas pihaknya juga telah menggandeng PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk pendistribusiannya. Dimana diakuinya tidak lepas dari upaya Gubernur Ridwan Kamil, agar daerah memiliki kewenangan untuk terlibat dalam pengelolaan migas.

Halaman :


Editor : JakaPermana